PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap perempuan yang menandai akhir dari siklus menstruasi.
Biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, menopause ditandai oleh perubahan hormonal yang signifikan.
Perubahan ini dapat menyebabkan berbagai dampak pada fisik dan emosional perempuan, salah satunya adalah meningkatnya sensitivitas.
Perubahan hormonal dan sensitivitas
Selama menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron oleh ovarium berkurang secara drastis.
Penurunan kadar hormon ini dapat memengaruhi neurotransmitter di otak yang bertanggung jawab untuk suasana hati dan emosi.
Akibatnya, banyak perempuan mengalami perubahan suasana hati yang tajam, mudah tersinggung, cemas, dan bahkan depresi.
Dampak pada kesehatan mental
Meningkatnya sensitivitas emosional selama menopause dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental perempuan.
Perasaan cemas dan depresi bisa muncul karena perubahan hormon dan perasaan kehilangan atau perubahan identitas diri.
Tantangan ini bisa memperburuk jika tidak ditangani dengan tepat, misalnya melalui konseling atau terapi.
Pengaruh terhadap hubungan sosial
Sensitivitas yang meningkat dapat mempengaruhi hubungan sosial perempuan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan perasaan mudah tersinggung bisa menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.
Penting bagi perempuan dan orang-orang di sekitarnya untuk memahami bahwa perubahan ini adalah bagian dari proses alami yang memerlukan dukungan dan pengertian.
Penanganan dan dukungan
Ada berbagai cara untuk mengelola sensitivitas selama menopause.
Konseling dan terapi hormonal dapat membantu mengurangi gejala emosional.
Selain itu, menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidur yang cukup juga sangat penting.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat juga memainkan peran krusial dalam membantu perempuan melewati masa transisi ini dengan lebih baik.
Menopause adalah fase yang menantang dalam kehidupan perempuan yang membawa perubahan hormonal signifikan, yang dapat meningkatkan sensitivitas emosional.
Memahami dampak ini dan mencari dukungan yang tepat dapat membantu perempuan menjalani fase ini dengan lebih baik dan menjaga kesejahteraan fisik serta mental mereka. [Ingot Simangunsong/***]