MEDAN – SEGARIS.CO – Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait, melantik Pengurus dan Pengawas Koperasi Keluarga Pers Indonesia untuk masa bakti 2023-2028 di Gedung Serba Guna Pekan Raya Sumatera Utara, Medan, pada Sabtu (08/06/2024).
Dengan mengusung tema ‘Saatnya Wartawan Tumbuh Bersama Koperasi’, kegiatan ini dihadiri oleh para jurnalis dan anggota koperasi dari berbagai kalangan.
Naslindo Sirait mengungkapkan harapannya agar kehadiran koperasi ini dapat membantu meningkatkan perekonomian para insan pers.
“Kita tahu bahwa koperasi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang koperasi, baik di kalangan pemerintah maupun anggotanya. Banyak yang belum memahami sepenuhnya prinsip koperasi dan cenderung menggunakannya hanya untuk meminjam dana. Inilah yang harus kita ubah,” ujarnya.
Moses Siallagan: “Mata Guru Roha Sisean lestarikan Budaya Batak”
Naslindo juga menjelaskan mengenai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Menurutnya, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi dan asas kekeluargaan.
“Mengapa keluarga pers memilih koperasi, bukan PT atau yayasan? Karena koperasi diatur dalam konstitusi kita sebagai bentuk ekonomi yang berbasis kekeluargaan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk menciptakan ekonomi yang adil dan sejahtera, koperasi adalah pilihan yang tepat karena prinsip-prinsipnya yang berasaskan kekeluargaan.
“Jika ekonomi kita tumbuh 5 persen, siapa yang merasakan manfaatnya? Hanya segelintir orang atau pengusaha besar. Ini menciptakan ketimpangan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesejahteraan, kita harus berkoperasi,” tambahnya.
Naslindo menekankan bahwa demokrasi ekonomi harus tumbuh bersama-sama, berbeda dengan demokrasi politik yang sudah berkembang pesat di Indonesia.
Ia menekankan bahwa koperasi harus dijalankan dengan prinsip-prinsip yang jujur, gotong-royong, terbuka, bertanggung jawab, sukarela, dan setia.
“Prinsip koperasi harus dijalankan dengan baik agar koperasi dapat berfungsi dengan optimal. Saya berharap para pengurus yang baru dilantik dapat memegang teguh prinsip-prinsip ini. Mereka harus dapat dipercaya dan mampu menjalankan tugas dengan baik,” harap Naslindo.
Dalam kesempatan tersebut, Naslindo juga mengisahkan sejarah koperasi, yang pertama kali digerakkan oleh para wartawan di Kanada.
Di Indonesia, koperasi pertama kali didirikan oleh Bupati Purwokerto yang prihatin melihat penderitaan rakyat yang terjerat oleh rentenir.
“Koperasi adalah salah satu alternatif untuk mencapai kesejahteraan. Bahkan, bank terbaik di dunia pun bukan dikelola oleh PT, melainkan oleh koperasi,” katanya.
Naslindo juga menegaskan bahwa koperasi insan pers ini adalah gerakan sosial yang bertujuan mengubah gaya hidup dan meningkatkan kesejahteraan para jurnalis.
Gerakan koperasi ini bukan semata-mata untuk mendapatkan bantuan, tetapi untuk menghimpun kekuatan bersama agar mandiri.
“Tidak mudah mengajak orang bergabung di koperasi karena membutuhkan kepercayaan. Kehadiran kalian di sini adalah untuk meletakkan dasar-dasar koperasi. Bangunlah koperasi yang sehat. Kami akan melatih para ketua dan pengurus agar mampu mengelola koperasi dengan baik,” janjinya.
Naslindo juga menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda dalam koperasi. “Saat ini, koperasi masih didominasi oleh orang tua dan hanya 7 persen yang melibatkan anak muda. Ke depannya, kita akan mengajak anak-anak muda untuk bergabung dan mengelola koperasi agar semakin berkembang,” tambahnya.
Kebutuhan pokok bisa dikendalikan petani
Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyoroti tingginya harga pangan saat ini.
Menurutnya, jika koperasi terlibat dalam sektor pertanian, seperti pembelian pupuk hingga penanaman, harga pangan bisa lebih terkendali dan menguntungkan petani.
“Dengan begitu, kebutuhan pokok bisa dikendalikan oleh petani dan tidak tergantung lagi pada oligarki atau tengkulak,” ujarnya.
Ketua Koperasi Keluarga Pers Indonesia, Devis Karmoy, menyatakan bahwa koperasi ini dibentuk atas semangat komunitas wartawan.
“Koperasi ini bukan sekadar koperasi simpan pinjam, tetapi koperasi jasa yang bisa memberikan banyak manfaat untuk kesejahteraan anggota. Saat ini, sudah ada empat provinsi yang bergabung, yakni Aceh, NTT, dan DKI Jakarta. Inilah semangat kami untuk membentuk koperasi,” jelasnya.
Acara tersebut juga diisi dengan penyerahan bendera Petaka Koperasi Keluarga Pers Indonesia oleh Plt Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Sumatera Utara, Zulkifli Utama, kepada Ketua Koperasi Keluarga Pers Indonesia, Devis Abuimau Karmoy, disaksikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Ketua Koperasi Keluarga Pers Indonesia dengan lima perwakilan petani asal Kabupaten Langkat.
Pengurus/Pengawas Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia Masa Bakti 2023-2028:
Ketua: Devis Abuimau Karmoy, M.I.Kom
Wakil Ketua: Diva Swanda
Sekretaris: Deddi Gunawan Hutajulu, S.Pd
Wakil Sekretaris: Dr. Hery Buha Manalu
Bendahara: Khairunnisak Lubis, SE
Wakil Bendahara: Sinilia Bohalima
Pengawas: Ketua: Andri Gunawan, Anggota: Gunawan Benjamin, Annas Fitrah Akbar, M.Pd
Divisi Pengembangan Bisnis dan Usaha: Kepala: Rinal Kurnia, S.Sos
Divisi Sumber Daya Manusia: Kepala: Nurrizal Kahfy Pohan
Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Sosial: Kepala: Zulham Efendi
Divisi Komunikasi dan Informatika: Kepala: Zulfahmi
Divisi Pendidikan, Pelatihan, Litbang dan Ketenagakerjaan: Kepala: Dody Ariandi, SE
Divisi Hukum dan Advokasi: Adv. Irvan J.M Simatupang, SH., MH, CPM. [Rilis/Ingot Simangunsong/***]