SAMOSIR – SEGARIS.CO – Kunjungan wisatawan lokal ke Kabupaten Samosir semakin membludak setiap akhir pekan dan hari libur besar.
Kepadatan ini menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat setempat.
“Pemerintah Kabupaten Samosir harus segera membuat jalan alternatif,” kata Mangalam Sitohang, seorang pemerhati daerah tersebut, kepada Segaris.co, Jumat (17/05/2024) di Pangururan.
Freddy Situmorang, kandidat muda dengan jargon “Sang Energi Baru” Samosir, sapa warga Pangururan
Menurut Mangalam, pemerintah daerah perlu segera merespons situasi ini dengan kebijakan yang tepat, seperti memanfaatkan akses jalan yang telah dihibahkan oleh masyarakat sejak tahun 2009.
Contohnya, jalan dari Desa Lumban Ponggol Siantar menuju Desa Huta Tinggi yang menghubungkan Desa Sabungan Nihuta, Lintong Nihuta, hingga Desa Rianiate di kawasan Perumahan Kopri saat ini.
“Kebijakan tidak harus selalu bergantung pada proyek miliaran rupiah. Kita bisa memanfaatkan material sertu yang tersedia, seperti di Simpang Gonting, untuk memperlebar jalan yang sering macet saat ada kunjungan wisatawan. Ini bisa dilakukan dengan biaya operasional yang lebih kecil, cukup dengan alat berat dan beberapa unit dumptruk dari Dinas PUTR,” kata Mangalam.
Mangalam juga menekankan pentingnya terus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan agar mereka merasa nyaman dan aman menikmati pesona alam Pulau Samosir.
“Kemajuan pariwisata yang pesat ini patut kita syukuri, namun kita tidak boleh cepat puas. Kita harus mampu melayani para wisatawan yang memadati objek wisata di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir, Laspayer Sipayung menyatakan setuju dengan ide pembangunan jalan alternatif.
“Pembangunan jalan alternatif sudah mendesak untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, khususnya di kota Pangururan,” katanya.
Laspayer Sipayung juga menghimbau masyarakat untuk mendukung dengan memberikan hibah tanah selebar minimal 9 meter atau 14 meter agar ruas jalan bisa lebih luas dan kendaraan bisa melintas dengan lebih lancar.
Selain itu, akses jalan yang menghubungkan kecamatan di dataran tinggi seperti Parbaba, Pangururan, Salaon Dolok, Ronggur, Parmonangan, Palipi, serta Nainggolan dan Onan Runggu juga perlu dibuka.
Laspayer Sipayung menambahkan bahwa perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap isu ini akan sangat membantu dalam mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi. [Hatoguan Sitanggang/***]