SAMOSIR – SEGARIS.CO – ISU mengenai masa jabatan Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, dan kurangnya pembangunan infrastruktur di daerah dataran tinggi Samosir telah menjadi perbincangan di masyarakat.
Isu tersebut pun ditepis Rokiman Nainggolan, seorang pemerhati pembangunan Kabupaten Samosir yang dikenal kritis, dengan menyampaikan komentar positif tentang kinerja Bupati Vandiko Timotius Gultom, masih yang terbaik.
“Saya yang sering menyoroti pemerintah, tetapi hal seperti ini perlu dibantahkan,” ujar Rokiman Nainggolan pada Segaris.co di Pangururan, pada Kamis (02/05/2024).
Menurut Rokiman Nainggolan, setiap periode kepemimpinan Bupati selalu diikuti dengan pembangunan yang berkelanjutan, seperti saat Wilmar Simanjorang menjabat sebagai penjabat Bupati pada awal berdirinya Kabupaten Samosir pada 2004, dilanjutkan dengan Mangindar Simbolon dua periode, Rapidin Simbolon, dan saat ini Vandiko Timotius Gultom. “Tetap ada pembangunan infrastruktur yang dapat kita lihat berlangsung di setiap tahun sesuai proses tender yang terbuka dilakukan ULP Samosir yang berkelanjutan,” kata Rokiman Nainggolan.
Rokiman Nainggolan juga menyarankan, “Saat ini kita dihadapkan pada pesta demokrasi atau Pilkada pada 27 Nopember 2024 mendatang, marilah kita sukseskan dengan baik sebagai tahun politik. Perlu kita mendukung sesuai selera masing-masing sebagai masyarakat yang punya hak pilih di daerah ini. Akan tetapi, marilah berpolitik santun tanpa harus menjelekkan para calon yang muncul saat ini.”
“Bupati Samosir Vandiko Temoteus Gultom bersama Martua Sitanggang wakil bupati, termasuk sukses dalam pembangunan infrastruktur yang merata di setiap kecamatan, walau pun APBD kita masih minim di bawah 1 triliun rupiah,” katanya.
Sementara itu, Tokoh Marga Sitanggang, Maju Sitanggang, juga menegaskan pentingnya menjaga sikap dalam berpolitik.
“Semua calon itu putra-putri terbaik Samosir saat ini, tinggal kita sebagai masyarakat memilih yang terbaik menurut kita masing-masing, tapi jangan saling serang privasi karena kita semua masih dirajut adat istiadat yang kental satu sama lain,” kata Maju Sitanggang. [Hatoguan Sitanggang/***]