PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – AHLI waris almarhum Hermawanto melalui kuasa hukumnya, Landen Marbun, telah melayangkan surat somasi bernomor 050/LM&R/XI/2023, yang meminta agar lahan sekolah SMA Negeri 5 Kota Pematangaiantar dikosongkan.
Kasus tersebut sudah masuk masa persidangan di Pengadilan Negeri Pematangsiantar di tahapan mendengarkan keterangan saksi yang sidang lanjutannya akan digelar pada 2 Mei 2024.
Bagaimana dengan penerimaan calon siswa tahun ajaran 2024/2025?
Menurut Kepala SMA Negeri 5 Pematangsiantar, Rahmat Nasution, somasi pengosongan sekolah tersebut yang sempat diberi tenggat waktu 5 hari itu, tidak mempengaruhi jadwal dan proses penerimaaan siswa baru.
“Memang, ketika pertama menerima somasi hingga yang ketiga, sempat menyita pemikiran kita, termasuk anak didik. Pertanyaannya, bagaimana fasilitas belajar selanjutnya jika pengosongan harus dilakukan,” kata Rahmat Nasution saat menerima Segaris.co di ruang kerjanya di Jalan Medan Km 6, Kota Pematangsiantar, Senin [29/04/2024].
Setelah pimpinan dari Dinas Pendidikan Provinsi serta Cabang Dinas Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, menyampaikan penjelasan terkait permasalahan yang sedang berjalan penanganan hukumnya di PN Pematangsiantar, anak didik dan para orangtua, kembali tenang dan dapat memahami keadaan.
“Setelah itu, karena ini mendekati masa penerimaan siswa baru, kami sudah lakukan sosialisasi agar para orangtua tidak merasa ragu untuk memilih SMA Negeri 5 sebagai sekolah bagi anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan,” kata Rahmat Nasution.
Para guru didik yang berdomisili di zona penerimaan siswa baru, disebut Rahmat Nasution, ikut terlibat dalam sosialisasi tersebut.
“Sosialisasi kita lakukan dengan memohon bantuan tokoh masyarakat, tokoh agama mau pun tokoh lainnya. Misalnya di perkumpulan marga, STM, perwiridan, dan lainnya,” kata Rahmat Nasution.
Tahun ajaran 2024/2025, kata Rahmat Nasution, SMA Negeri 5 masih tetap dengan 10 lokal yang tersebut, jumlah penerimaan siswa baru, 360 orang.
“Kita belum ada penambahan ruang kelas yang baru, masih tetap 10 lokal, dan sepanjang tahun ajaran baru, jumlah siswa yang diterima masih terpenuhi,” kata Rahmat Nasution. [Ingot Simangunsong/***]