goresan | ingot simangunsong
SIANG ini terik matahari, memang tidak begitu menyengat. Tetapi, keringat Inul, deras mengaliri dada bidangnya, bagai air sedang mencari celah.
Inul menempatkan tisu putih bening untuk menyeka keringat di dadanya.
Amos, melirik dengan ekor matanya. Nggak berani menatap langsung. Amos pun membatin, “Sampai kemana keringat itu mengalir ya.”
“Ekor mata lu Mos.. ,” teriak Inul.
“Emangnya ekor mataku kenapa…,” kata Amos.
“Bacot … pure-pure gak sadar lu atas apa yang menyinggahi benak nakalmu,” kata Inul.
Kalau tau begitu pandangan Inul, mending tadi diplototi saja.
“Kamu tau nggak… aku tak kan SENGET karena SENGATmu, Nul,” kata Amos.
“Elu memang tak akan senget, tetapi bisa kecanduan karena sengatku,” kata Inul dengan senyum lesung pipitnya.
Hahahaha… sudah hampir 10 tahun, Amos dan Inul berteman, tidak pacaran. Tetapi, banyak teman kepikiran, bahwa mereka berdua pantas menjadi sejoli.
Ketika Amos dan Inul bercanda, seakan keduanya sedang melakoni adegan kemesraan pacaran.
Inul seenaknya saja merapatkan tubuhnya ke Amos. Tidak ada batasan, ketika Amos harus merengkuh tubuh Inul dalam dekapannya.
Kadang, teman-teman menggoda mereka, “sudah sepuluh tahun kalian bersama, kenapa tidak pacaran dan menikah saja.”
“Emangnya si Amos, bisa ngasih aku makan apa. Kalau nongkrong ngopi saja, gua terus yang neraktirin,” kata Inul.
Amos menekan jidat Inul, dengan jari telunjuknya.
“Kamu saja yang gengsi aku traktirin. Lagian, capeklah ngasih makan kamu, jika kita menikah. Terlalu banyak menu yang harus kamu santap. Bisa tekor aku,” kata Amos.
Bagi Amos… ya tetap saja, tak SENGET karena SENGAT.
Tetapi, Inul justru tak tertarik pada sengat, karena candu lebih menusuk hingga ke qalbu. Inul punya kemampuan dalam mengelola candu menjadi kebutuhan utama.
“Amos, apakah kamu siap menerima canduku,” kata Inul, walau dipahaminya bahwa hal tersebut tidak akan dapat terwujud, dan butuh proses di luar akal sehat.
Amos tak menjawab dan memang tidak harus berjawab. Jika diladeni, bisa ke arah serius, padahal Amos sangat tidak peduli dengan apa yang disebut menyatupadukan dua hati, pada satu kata, yakni PERKAWINAN.
Ya, Amos tak mau senget karena sengat, apalagi CANDU-nya Inul.
Pematangsiantar, 21 April 2024 [Habis gelap terbitlah terang] [Habis korupsi lahirlah koruptor]