Goresan | ingot simangunsong
HUJANNNNN lagi.
Ahmad Doli setengah berlari menuju tempat berteduh. Rumah toko yang tak berpenghuni.
Magrib. Malam bakal menggelapkan sekitar rumah toko, karena tidak ada lampunya.
Kalau hujannya awet sampai berjam-jam. Seram juga jika sendirian. Ahmad Doli mulai mikir-mikir untuk ambil ancang-ancang. Tetap bertahan, atau tembus saja guyuran hujan deras. Biar saja, basah kuyup.
Suara adzan terdengar. Ahmad Doli siap-siap hendak melesat di guyuran hujan. Tetapi, entah dari mana datangnya, seorang perempuan muda, sekira usia 18 tahun, berteduh di rumah toko, dimana Ahmad Doli juga berteduh.
Daftar ke Perindo, Freddy Situmorang energi baru untuk Samosir
“Ijin ikut berteduh di sini bersama denganmu, ya bang,” kata perempuan muda itu dengan suara lirih yang nyaris tak terdengar.
Ahmad Doli hanya mengangguk, sembari di benaknya bertengger tanda tanya, dari mana munculnya perempuan ini.
Mulai agak terganggu naluri keberanian Ahmad Doli, rasa takut pun menggoda. Bulu kuduk Ahmad Doli terasa berdiri.
“Abang sudah lama berteduh di sini,” tanya perempuan itu sembari mengibas-ngibas air di rambutnya yang panjang sebahu.
“Belum lama … adik dari mana dan mau kemana,” tanya Ahmad Doli.
“Nama saya … Santi bang. Dari rumah teman, dan mau pulang. Abang …,” tanya Santi.
“Saya… Ahmad Doli, rencana mau pulang juga,” kata Ahmad Doli.
Jarak berdiri Ahmad Doli dan Santi, tidak jauh. Hidung Ahmad Doli menangkap aroma parfum dari tubuh Santi. Ada rangsangan halus mengusik naluri kelaki-lakian Ahmad Doli.
Suara gelegar petir yang begitu keras, membuat Ahmad Doli kaget. Santi, malah melompat semakin dekat ke tubuh Ahmad Doli. Hanya jarak sejengkal saja.
“Saya takut bang…,” kata Santi.
Ahmad Doli tak dapat berkata apa-apa, ketika tangan halus Santi menggegam tangannya. Seakan-akan butuh perlindungan.
Aroma parfum itu, terasa semakin menguat penuhi saluran pernafasan Ahmad Doli. Keseimbangan alam sadarnya benar-benar kacau balau. Ahmad Doli terkulai ketika Santi mengibas sapu tangan ke arah wajahnya.
[.. makanya Ahmad Doli, tetap waspada di derasnya hujan, jangan terjebak dan terkulai pada PARFUM PENAKLUK.
Ngak usah lapor apa yang terjadi dan apa yang hilang. Cukup senyumin dan terima saja sebagai PELAJARAN. Sekaligus pengalaman saat BERTEDUH di derasnya hujan … ]
Pematangsiantar, 19 April 2024
Penulis goresan, INGOT SIMANGUNSONG, pimpinan redaksi Segaris.co