JAKARTA – SEGARIS.CO – BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terbaru terkait prakiraan cuaca untuk minggu mendatang.
BMKG mengingatkan akan adanya potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas yang bervariasi.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, memperingatkan tentang sejumlah fenomena dinamika atmosfer yang akan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat, terutama pemudik yang masih dalam perjalanan pulang dari kampung halaman atau liburan Lebaran 2024, agar tetap waspada.
Pemko Pematangsiantar diapresiasi atas penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran
Guswanto menjelaskan bahwa kombinasi berbagai fenomena atmosfer dapat menyebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Fenomena ini dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang berpotensi menyebabkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga tanggal 21 April 2024.
Ada gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua, yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.
Selain itu, gelombang atmosfer Kelvin juga diprakirakan aktif di wilayah Sumatera dalam sepekan ke depan, yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Sirkulasi siklonik juga terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua, membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di laut Seram, dan dari Papua barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.
Guswanto menegaskan bahwa labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
Sementara itu, Andri Ramdhani, Kepala Pusat Meteorologi Publik, menambahkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di sebagian besar Sumatra terutama bagian pesisir barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua, pada periode 16 – 21 April 2024.
“Khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan, kami mengingatkan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah,” kata Andri.
“Khusus bagi masyarakat yang tinggal di daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang,” tegasnya.
Andri juga meminta agar masyarakat waspada terhadap fenomena Antecedent Precipitation, yaitu terjadinya curah hujan sebelumnya dengan kemungkinan dapat memperparah dampak cuaca ekstrem.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong-royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya,” katanya.
“Harapannya, informasi yang kami sampaikan ini dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi dampak buruk dari perubahan cuaca yang terjadi. Namun, untuk informasi cuaca yang lebih akurat dan informasi perubahan cuaca setiap saat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan, masyarakat diimbau untuk dapat mengakses aplikasi InfoBMKG,” kata Andri. [RE/***]