SAMOSIR – SEGARIS.CO – Sejumlah dana mencapai ratusan juta rupiah yang digelontorkan dalam Kegiatan Nasional Penyedia Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat (PASIMAS) di Desa Harian, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, diduga tidak sesuai dengan metode pelaksanaan yang benar.
Akibatnya, air bersih tidak mengalir selama tiga hari dan tidak dapat dinikmati penduduk setempat, yang menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh seorang warga yang identitasnya disamarkan dengan inisial RS, dalam wawancara telepon dengan segaris.co pada Rabu (17/04/2024).
Multiefek Proyek Nasional di Samosir: Edis Naibaho ingatkan Bupati pentingnya pengembangan UMKM
RS menjelaskan bahwa ada dugaan dari masyarakat bahwa beberapa item pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan dalam program ini, seperti pipanisasi secara swadaya, pembangunan bak air baru, dan pengadaan hotmix untuk penutupan galian pipanisasi, tidak terlaksana sesuai dengan fakta lapangan.
“Kondisi ini mengakibatkan air dari Pamsimas tidak mengalir selama tiga hari atau tidak dapat dikonsumsi oleh penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya,” ujar RS.
Saat dihubungi terkait hal ini, Kepala Desa Harian, Kecamatan Onan Runggu, marga Nainggolan membenarkan bahwa kegiatan Pamsimas tahun 2023 telah dilaksanakan dengan baik.
Namun, ia mengakui bahwa adanya kendala dalam pengaliran air selama tiga hari, namun pihaknya sedang berupaya melakukan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kami berharap bila ada kekurangan barang atau bahan, masih ada kesempatan untuk diperbaiki dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua POKMAS AEKTIO, Sahata Raja juga menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan program Pamsimas di desanya pada tahun 2023.
“Jadi, bila ada keluhan dari masyarakat, kami siap menampung dan memperbaikinya kembali,” katanya. [Hatoguan Sitanggang/***]