JAKARTA – SEGARIS.CO – DUA kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersandung kasus dugaan pelecehan seksual. Keduanya adalah pimpinan partai di Surabaya dan Jakarta.
Rizky Eka Mahendra (44), Ketua DPC PSI Kecamatan Gubeng, Surabaya, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap CH (19) di sebuah panti asuhan di kawasan Sukolilo.
Rizky telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikeluarkan dari keanggotaan partai oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Timur pada Kamis (4/4) melalui Surat Keputusan nomor 5175/SK/DPW-IV/2024.
Rizky diduga melakukan pelecehan seksual terhadap CH ketika korban sedang dirawat di panti asuhan tersebut.
Rizky, yang mengaku sebagai pendeta, malah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap korban di lantai dua panti asuhan.
Selain itu, Rizky juga mengancam korban dengan pistol revolver palsu agar korban tidak menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya.
Kasus ini terungkap setelah CH melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Rizky kemudian ditangkap di panti asuhan pada Rabu (03/04/2024).
Kasus pelecehan seksual lainnya melibatkan Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto, yang telah mengundurkan diri sebagai kader PSI.
Polisi akan memanggil Anthony dan para saksi untuk klarifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus ini.
Kasus ini menjadi viral setelah video pengakuan korban, berinisial W, beredar di media sosial. W mengaku dilecehkan oleh Anthony setelah mendaftar sebagai pengurus PSI dan diterima kerja sebagai buzzer PSI.
Elva Farhi Qolbina, Ketua DPW PSI DKI Jakarta, mengatakan bahwa terduga pelaku sudah mengundurkan diri sejak Selasa, 26 Maret 2024.
DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur internal partai terkait kasus ini. [RE/***]