JAKARTA – SEGARIS.CO – Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri, menyoroti kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino yang dituduhnya sebagai strategi politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan ini disampaikan Faisal Basri saat memberikan kesaksian sebagai ahli di persidangan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), pada Senin (01/04/2024).
Artis Sandra Dewi dilaporkan ke Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi Rp271 triliun
“Faktanya, BLT El Nino ini digunakan untuk tujuan politik, hanya itu saja. Dari segi data, ini sangat menyakitkan dan seolah-olah merendahkan kita semua,” ujar Faisal dalam sidang di MK.
Faisal juga mengaku heran karena pemerintah tetap melanjutkan kebijakan tersebut meskipun dampak El Nino di Indonesia sudah berkurang.
Selain itu, Faisal juga mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mengimpor tiga juta ton beras, padahal penurunan produksi beras dalam negeri hanya sekitar 600.000 ton.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak masuk akal karena harga beras tetap tinggi pada Februari 2024.
“Jika tiga juta ton beras ini dimasukkan ke pasar, tidak mungkin harga beras mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Februari lalu. Jadi, tujuan impor ini apa, jika bukan untuk stabilisasi harga pangan?” katanya. [RE/***]