SAMOSIR – SEGARIS.CO – Bupati Samosir, Vandiko Gultom diwakili Asisten II Hotraja Sitanggang, memimpin rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) di Aula Kantor Bupati Samosir pada tanggal 26 Maret.
Rapat tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Fitri 1445 H. Tujuan rapat adalah untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga, menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan memperkuat komunikasi yang efektif.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan harga, ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar Kabupaten Samosir, serta memastikan keamanan bahan pokok yang akan dikonsumsi.
Bupati Samosir beri apresiasi atas kontribusi HKBP Distrik VII Samosir dalam pembangunan pendidikan
Langkah antisipatif sejak awal
Hotraja Sitanggang menjelaskan, kunjungan wisatawan selama libur Idul Fitri berpotensi meningkatkan inflasi. Dengan peningkatan hunian hotel, kebutuhan juga akan meningkat sehingga perlu dipastikan ketersediaan pasokan bahan pangan untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan.
“Perlu adanya keseriusan dari pemerintah bersama TPID untuk mengambil langkah antisipatif sejak awal, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang stabil,” ujar Hotraja.
Dalam hal produksi dan ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir, Hotraja menyatakan bahwa kondisinya relatif aman. Namun, terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting.
Oleh karena itu, Hotraja meminta TPID untuk aktif melakukan monitoring pasar dan memberikan pemahaman kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.
“Penanggulangan harga dan informasi harga selalu dilakukan secara berjenjang lintas sektor. Melalui hasil monitoring diharapkan informasi lengkap tersajikan dan terlaporkan,” katanya.
Melaksanakan pasar murah
Dalam konteks pengendalian inflasi, Kabupaten Samosir bekerjasama dengan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga dan Bulog akan melaksanakan pasar murah pada tanggal 02 dan 03 April 2024 dengan bahan pokok berupa beras, minyak goreng, cabai, dan bawang merah.
Langkah-langkah lain yang ditempuh Pemkab Samosir untuk pengendalian inflasi antara lain perluasan lahan pertanian, seperti yang baru-baru ini dilakukan bersama tim PKK pada 9 Kecamatan. Hal ini dilakukan untuk menyambut Idul Fitri sekaligus menekan inflasi demi kelangsungan ekonomi masyarakat.
Yuda Rizkianto Agus dari Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga menambahkan bahwa perbaikan angka inflasi terjadi dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19.
Secara nasional, tekanan harga terjadi pada beberapa komoditas akibat pergeseran musim panen, salah satunya beras.
Namun, inflasi di wilayah kerja BI perwakilan Sibolga hingga bulan Pebruari 2024 masih terjaga dan berada di bawah ambang batas.
Perayaan Idul Fitri diprediksi akan berpengaruh pada daerah wisata, termasuk Kabupaten Samosir, yang akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan dari luar. Oleh karena itu, perlu mengantisipasi ketersediaan pasokan pangan.
Monitoring pasar
Tri Endis Manalu, Kabag Perekonomian Setdakab. Samosir, menyampaikan bahwa dalam pengendalian inflasi tahun 2024, pemerintah telah melakukan monitoring pada 7 pasar strategis terkait ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas bahan pangan.
Selain itu, terjalin komunikasi aktif dengan para pedagang agar tidak menaikkan harga semena-mena sehingga harga tetap normal dan stabil.
Sebagai langkah pengendalian inflasi, Pemkab Samosir akan melakukan monitoring pasar di pasar Onanbaru pada hari ini, Rabu 27 Maret 2024 untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Wakapolres Samosir T. Panggabean, Kepala Unit Data Statistik Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga Yuda Rizkianto Agus, Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom, Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, perwakilan Bank di Kabupaten Samosir, dan TPID Kabupaten Samosir. [Hatoguan Sitanggang/***]