SAMOSIR – SEGARIS.CO – Pada Kamis, 14 Maret 2024, Bhabinkamtibmas Desa Parbaba Dolok, Aiptu Horas L Situmorang, menerima informasi dari masyarakat mengenai adanya warga Parbaba Dolok yang memelihara Begu Ganjang.
Aiptu Horas L Situmorang mengunjungi kantor Desa Parbaba Dolok dan bertemu dengan kepala desa serta Kadus 1 Desa Parbaba Dolok. Mereka kemudian memanggil warga, yakni MSTS dan ASS.
Dari pertemuan dengan warga dan pemerintah desa Parbaba Dolok, didapat informasi bahwa pada hari Selasa, 12 Maret 2024, pukul 09.00 WIB, sekelompok masyarakat berencana melakukan gerakan atau tindakan terkait informasi Begu Ganjang.
Wanita penjual bumbu tewas dibunuh, pelaku kabur ke Luar Kota
Pukul 14.00 WIB, pemerintah Desa Parbaba Dolok mendatangi warga dan menghimbau agar tidak melakukan tindakan anarkis dan tetap menahan diri. Pada hari Rabu, 13 Maret 2024, situasi di Desa Parbaba Dolok masih kondusif.
Dalam pertemuan di kantor kepala desa Parbaba Dolok, Bhabinkamtibmas menyampaikan kepada MSTS dan ASS agar mengajak warga untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri yang bisa merugikan diri sendiri.
Mereka juga diminta untuk tetap waspada, berdoa kepada Tuhan, dan selalu menahan diri agar terhindar dari tindak pidana. Jika ada hal yang mengkhawatirkan, masyarakat diminta untuk menghubungi polsek terdekat dan bhabinkamtibmas.
Aiptu Horas Situmorang melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada Kapolsek Pangururan. Hingga pada hari Jumat, 15 Maret 2024, situasi di Desa Parbaba Dolok tetap aman dan kondusif.
Pada hari Jumat, 15 Maret 2024, pukul 24.00 WIB, Bhabinkamtibmas Desa Parbaba Dolok, Aiptu Horas Situmorang, mengunjungi Huta Pinagar, Dusun I Desa Parbaba Dolok, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Di sana, ia mengunjungi salah satu rumah warga yang anaknya dikabarkan sakit tiba-tiba. Saat di rumah tersebut, ia menemukan beberapa warga berkumpul dan memberikan himbauan kepada masyarakat Huta Pinagar untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri dan tidak terprovokasi oleh isu Begu Ganjang yang tidak jelas.
Jika ada informasi yang perlu dipertanyakan atau hal yang mencurigakan, masyarakat diminta untuk menyampaikannya kepada bhabinkamtibmas.
Hingga Sabtu pagi, 16 Maret 2024, situasi di Desa Parbaba Dolok tetap aman. Bhabinkamtibmas melaporkan hasil kunjungannya kepada Kapolsek Pangururan.
Hasil koordinasi Forkopimca Pangururan dilakukan pada hari Sabtu, 16 Maret 2024, pukul 12.00 WIB, di Kantor Desa Parbaba Dolok, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Pertemuan tersebut membahas isu Begu Ganjang di Huta Pinagar, Dusun I Desa Parbaba Dolok, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Pertemuan dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Horas L Situmorang, Kapolsek Pangururan AKP Marwin Sitanggang, Camat Pangururan Robintang Naibaho, Kepala Desa Parbaba Dolok Japadan Naibaho, masyarakat Huta Pinagar, dan korban isu memelihara Begu Ganjang, JS. Pertemuan dipimpin oleh Camat Pangururan dan Kapolsek Pangururan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Desa Parbaba Dolok menyampaikan pentingnya tidak terlalu percaya pada hal yang tidak dapat kita lihat. Kita perlu mengintrospeksi diri, tetap percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pentingnya bersatu dan berdamai.
Tungga Nihuta, Pak Kiris Sihaloho, menyampaikan perlunya kenyamanan di Huta Pinagar dan agar tidak ada yang berbuat tidak etis.
Isu masyarakat yang sakit mendadak yang dialami oleh warga Huta Pinagar tidak terkait dengan masalah tanah atau lahan.
Kapolsek Pangururan menegaskan pentingnya tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat sehingga harus dilakukan penegakan hukum.
Satu hati seluruh warga Huta Pinagar untuk kedamaian, jangan putus komunikasi antar warga, saling membuka hati, dan menerima kekurangan dan kelebihan.
Lakukan pekerjaan sesuai harapan kita untuk menghidupi anak dan keluarga kita.
JS, warga yang diisukan memelihara Begu Ganjang, menyatakan bahwa tidak pernah melakukan pelanggaran hukum, terutama sesuai dengan isu yang dialaminya saat ini.
Antara dia dan masyarakat tidak pernah ada permasalahan, terutama terkait masalah tanah.
Camat Pangururan mengingatkan bahwa kita harus menyadari situasi dan tidak boleh membiarkan pikiran negatif membawa kita ke arah yang negatif. Kita harus rajin beribadah dan berdoa, tidak selalu mencari kesalahan orang lain, terbuka satu sama lain terutama dalam keluarga. Mengingat isu yang terjadi masih dalam keluarga dekat, maka permasalahan ini harus dihentikan untuk kemajuan dan keharmonisan yang sudah terjalin selama ini.
Mendengar saran dan pendapat yang diberikan oleh Kapolsek, Camat, dan Kepala Desa, perwakilan masyarakat Huta Pinagar, Tungga Nihuta, dan JS merasa malu dan menyadari kekurangan serta kelemahan mereka. Mereka, yang sebenarnya masih satu darah (keluarga), saling memaafkan.
Pada hari Minggu, 17 Maret 2024, Bhabinkamtibmas melaporkan bahwa situasi di Huta Pinagar, Desa Parbaba Dolok dalam keadaan aman. [Hatoguan Sitanggang/***]