catatan | Ingot SIMANGUNSONG
SELAMAT pagi Bung Ganjar Pranowo.
Kita tidak lagi cerita tentang Pemilu Pilpres yang sudah digelar Rabu, 14 Februari 2024 dengan segala turunannya, yang kalau pun membuahkan masalah, biarlah itu menjadi urusan para penyelenggara.
Ini bukan kumpulan kalimat yang bernada apatis atau pesimis. Bukan.
Kita, Bung Ganjar Pranowo, masih memiliki rasa optimis yang “tak dapat dipadamkan”, pada ruang realita yang benar-benar sebagai titipan dari Tuhan.
Tentu hasilnya, sangat jauh berbeda dengan hitung-hitungan quick count atau SIREKAP yang menimbulkan multi tafsir yang sangat memuakkan.
Hitung-hitungan keoptimisan kita, Bung Ganjar Pranowo, hanya untuk satu kepentingan saja, yakni damai sejahtera bagi keluarga kita. Ada berkat dan menjadi berkat.
Kalau pun serasa melankolis, atau rada cemen, tetapi sama-sama kita rasakan, ada yang begitu menuntun hati dan perasaan kita, yaitu nuansa ketuhanan.
Apa yang mereka lakukan terhadap tahapan Pemilu Pilpres 2024, biarlah itu menjadi tanggungjawab mereka.
Bukankah pepatah menyebutkan, karena setitik nila, rusak susu sebelanga. Apa yang mereka tabur, itu juga yang akan mereka tuai. Pada waktunya, kebenaran akan menemukan jalannya untuk menghancurkan kebatilan.
Kita, Bung Ganjar Pranowo, tidak perlu repot-repot untuk mencari palu sebagai alat menggetok otak kotor para politisi hitàm. Karena, kalau tidak didatangi karma, mereka sendiri yang akan bergerak menjeput karma mereka.
Yang pasti, kita ini, Bung Ganjar Pranowo, bukanlah BINATANG JALANG dari kumpulan yang terbuang. Kita, adalah anak NEGERI yang sudah reruji, tidak ambisius dan tidak bermoral ambiguitas.
Kita juga, Bung Ganjar Pranowo, bukanlah KUNANG-KUNANG, bukanlah BUNGLON, bukanlah ORANG yang menggunakan lidah Komodo untuk MENJILAT.
Kita, Bung Ganjar Pranowo, adalah MATAHARI yang di kesendiriannya, sanggup memberikan sinarnya bagi kelangsungan hidup, termasuk kelangsungn hidup para penjahat POLITIK dan POLITISI busuk.
Soal perolehan suara yang seakan sengaja dipakukan di angka 17 persen, disengaja atau tidak, angka 17 itu adalah tanggal keramat KEMERDEKAAN RI, 17 Agustus 1945.
Kita, Bung Ganjar Pranowo, merdeka semerdekanya dari pusaran KETIDAKBECUSAN sebuah pesta, yang katanya DEMOKRASI.
Yukkk… Bung Ganjar Pranowo, sama-sama kita nikmati KOPI PAHIT di hadapan kita, yang di ending seduhan, akan terasa MANIS.
Kita sebut saja SECANGKIR KOPI PAHIT serasa manisnya MADU.
Salam 17…
Pematangaiantar, 15 Maret 2024
Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi Segaris.co