KALIMANTAN BARAT – SEGARIS.CO – RAPAT Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemasaran Pariwisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), dengan melibatkan dinas pariwisata dari seluruh provinsi di Indonesia, dimulai pada Kamis (22/2/2024) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Tujuan dari rakornas ini adalah untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam laporannya, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf/Baparekraf dalam memajukan kerja sama pemasaran pariwisata di antara dinas pariwisata di seluruh Indonesia.
“Melalui Rakornas Pemasaran dengan tema Collaborative Marketing, Kemenparekraf dan dinas pariwisata se-Indonesia berupaya untuk meningkatkan kolaborasi guna mencapai target pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih tinggi,” kata Dwi Marhen Yono dalam acara yang diadakan di Pontianak Convention Centre.
Destinasi Wisata Alam Sikabung-kabung: Opsi menarik bagi keluarga
Dwi Marhen Yono juga menyebutkan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf memiliki beberapa program unggulan yang dapat diintegrasikan, seperti paket wisata nusantara yang merupakan kumpulan paket-paket unggulan dari setiap dinas pariwisata dan dipromosikan melalui portal indonesia.travel.
Selain itu, ada juga paket-paket desa wisata dan produk ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia yang akan dikolaborasikan dengan mitra untuk dipasarkan secara lebih luas melalui mitra online travel agent.
“Kami fokus pada pengembangan paket wisata unggulan dan produk ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia untuk dipasarkan melalui berbagai channel distribusi, termasuk paket wisata untuk mendukung 110 Kawasan Ekonomi Negara (KEN) dan event-event unggulan lainnya,” ujar Marhen.
Hari pertama Rakornas pemasaran pariwisata ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia, Handri Adiwilaga.
Handri menyampaikan bahwa di tengah tantangan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi, mencapai 5 persen pada tahun 2023.
“Konsumsi domestik, terutama sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata seperti transportasi dan jasa-jasa lainnya, telah mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut,” ujar Handri.
Meskipun demikian, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia masih di bawah angka tertinggi sebelum pandemi COVID-19, yakni sekitar 16 juta.
Handri menekankan perlunya kerja keras untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia, termasuk meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran rata-rata wisman selama di Indonesia. [RE/***]