Oleh | Sabar MANGADOE
“Tulisan ini sekedar oret-oretan konstelasi partai parlemen dalam proses pengajuan HAK ANGKET”
BANG Surya Paloh/NasDem itu politisi kawakan gaess.. dia tidak ingin mewarisi partai NasDem ke anaknya, Prananda Prabowo dalam kondisi seperti Partai Demokrat.
“Akibatnya, bang Surya Paloh akan ambil posisi sabar dan seksama menonton Gerakan Rakyat Semesta lawan Pemilu Curang TSM dan sekaligus bergulirnya pengajuan Hak Angket Pemilu Curang…”
oooOooo
JANGAN kita lupa bahwa secara “electoral Hold”, saingan NasDem itu, dalam rebutan suara adalah partai Golkar dan Gerindra.
Kalau partai Gerindra akan merosot terus berkelanjutan bila Prabowo gagal lagi yang ketiga kalinya jadi Presiden, karena hampir mustahil Prabowo maju lagi di Pilpres 2029 nanti. Gerindra kelar pelan-pelan persatuan Pemilu seperti Partai Demokrat.
Sedangkan Partai Golkar memang relatif stabil. Jumlah perolehan suaranya turun sedikit atau naik sedikit, karena Golkar kan konfederasi beberapa kelompok elit partai yang pola hubungannya pun bersifat cair/fleksibel.
Partai pendukung Anies – Muhaimin siap bersama PDIP dalam proses Hak Angket
KITA kembali kepada bang Surya Paloh, dimana saat ini harus mewarisi NasDem ke anaknya sendiri dalam kondisi partai NasDem yg relatif baik dibanding Partai Demokrat.
NasDem akan berjalan seiring dengan pergerakan rakyat yang sedang berlangsung. Jadi Surya Paloh tak mungkin mau lagi bersama Presiden Jokowi yang sedang dimusuhi oleh gerakan rakyat semesta lawan Pemilu Curang.
Rakyat menjadikan Presiden Jokowi adalah ‘Biang Kerok’ dari Pemilu Curang ini.
Kalau PAN tergantung pada sikap dari kaum Muhammadiyah. Juga kondisinya relatif stabil.
oooOooo
JADI konstelasinya begini. Kalau partai NasDem tidak lari, maka PDI Perjuangan tidak akan mengajak Partai Golkar dan Demokrat.
“Tapi kalau pun partai NasDem lari, PDI Perjuangan akan mengajak PAN atau Partai Golkar bergabung.”
Tapi yang lebih mungkin PAN dibanding partai Golkar yang diajak bergabung oleh PDI Perjuangan!!! Karena ada faktor kaum Muhammadiyah sebagai ‘grassroot’ PAN. Lagian partai Golkar itu kan simbol musuh ideologis bagi PDI Perjuangan. “_
oooOooo
“TAPI harus dicatat oleh kita, bahwa bukan tak mungkin partai NasDem, PKB dan PKS, yaitu Koalisi Perubahan yang justru mengambil inisiatif duluan menggulirkan HAK ANGKET.”
Inisiatif ini sekalian untuk ikut memacu laju pergerakan rakyat semesta lawan Pemilu Curang. Kemudian otomatis Koalisi Kebangsaan, yaitu PDIP dan PPP segera menyambutnya.
Sehingga jumlah kursi ke-5 Partai Parlemen ini gabungan Paslon (01) dan Paslon (03) adalah 314 anggota DPR-RI 2019-2024, diatas 50% DPR-RI Sedangkan jumlah kursi Kubu Paslon (02) hanya 261 DPR-RI.
Pokoknya, jumlah kursi DPR-RI di atas 50% harus dicapai agar HAK ANGKET PEMILU CURANG lolos untuk dibahas.
Lalu berlanjut HAK MENYATAKAN PENDAPAT.
oooOooo
“NAH, salah satu poin dalam DPR menyatakan Pendapat dimaksud (kemungkinan besar) adalah memecat Presiden Jokowi alias memakzulkan Presiden Jokowi!!.”
Akibatnya, Paslon (02) ikutan hancur.. Prabowo gagal yang ketiga kalinya jadi Presiden. Prabowo Nyapres 3 kali, Gagal 3 kali!!
“Akhir kata, Jokowi dan Keluarga-nya serta Prabowo dan kroni-kroninya seketika akan menjadi Gelandangan Politik. Istilah Gus Dur yang disematkan kepada Amien Rais.”
Politik Cawe-cawe dan DraKor Politik Presiden Jokowi berakhir sudah!! The Tragic Ending Of Jokowi Super Star.
Setelah 25 tahun berlalu sejak Reformasi 1998 berlansung sudah, maka kini Reformasi Jilid-2 secara DAMAI, MAKSIMUM dan PREMIUM menuju Indonesia Emas 2045 dimulai.
Merdekaaa… Merdekaaa… Merdekaaa.
Jakarta, 23-02-2024
Penulis, Sabar MANGADOE, Penasehat DPP DGP #DulurGanjarPranowo