JAKARTA – SEGARIS.CO – Jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Indonesia telah mencapai 1.060.000 kasus per tahun, dengan jumlah kematian mencapai 140.700. Hal ini berarti setiap satu jam, 16 orang meninggal akibat TBC.
Dokter spesialis paru, Erlina Burhan, mengingatkan pemerintah yang baru terpilih setelah Pemilu untuk memberikan perhatian lebih terhadap kasus TB di Indonesia.
Erlina, yang juga menjabat sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (FK-UI), sering kali mengkritisi keterbatasan dana untuk penanganan TB.
“Target eliminasi TB pada tahun 2030, hanya tinggal enam tahun lagi, sehingga kita harus bekerja keras. Penanganan TB harus dilakukan secara terstruktur dan luas, tidak boleh dilakukan secara terpisah-pisah, seperti yang terjadi saat ini, di mana ada yang fokus pada terapi, ada yang fokus pada diagnosis, tetapi tidak ada koordinasi yang baik,” ujar Erlina dalam konferensi pers setelah dilantik sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, pada Sabtu (17/02/2024).
Ungkap kasus penganiayaan dan pembakaran mobil wartawan, Kapolda Sumut berikan penghargaan
Erlina juga menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala batuk, karena batuk bisa menjadi indikasi TB.
Dia juga mencatat bahwa banyak orang yang baru sadar akan seriusnya kondisi mereka ketika batuk darah.
“Banyak orang yang tidak menyadari bahwa batuk-batuk itu bisa berbahaya, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele. Sebagai dokter, kami harus terus memberitahu bahwa batuk tidak boleh dianggap sebagai hal yang biasa, dan mereka harus segera melakukan pemeriksaan medis,” kata Erlina.
Dalam upayanya mengatasi masalah TB, Erlina dan timnya mengembangkan vaksin M72 yang diharapkan lebih efektif dalam pengobatan TB. Rencananya, uji klinis untuk vaksin ini akan dimulai tahun ini.
“Kami dari Fakultas Kedokteran UI akan segera memulai uji klinis untuk vaksin M72 yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. Kami berharap vaksin ini akan mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat,” kata Erlina. [RE/***]