JAKARTA – SEGARIS.CO – MANTAN Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Demokratik (PRD), Petrus Hariyanto mengecam pernyataan Prabowo Subianto yang meminta maaf kepada Agus Jabo, Ketua Partai Prima dan Budiman Sudjatmiko karena dulu mengejar-ngejar mereka semasa orde baru.
Pernyataan itu disampaikan dengan cara bercanda dalam acara “Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo Gibran, di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (27/01/2024) yang disiarkan langsung beberapa stasiun televisi.
TUNGGANGI SEPEDAMOTOR, Kapolres Bima kunjungi personel Polsek
Dikatakan Petrus, Agus Jabo dan Budiman semasa itu adalah aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang menentang dengan gigih rezim orba, sedangkan Prabowo Subianto adalah sosok jenderal yang sering melakukan kekerasan dalam menghadapi kaum pergerakan, bahkan menculik beberapa aktivis PRD kala itu (1998).
“Sangat memprihatinkan seorang Calon Presiden dengan terbuka menganggap enteng praktek-praktek pelanggaran HAM masa lalu. Mantan Danjen Kopassus itu tak merasa berdosa. Persoalan pelanggaran HAM dianggap lelucon dan sesuatu yang remeh. Tak layak dia menjadi pemimpin Indonesia ke depan,” tegas mantan Sekjen PRD 1996 itu, dalam rilisnya yang diterima, Senin (29/01/2024).
Bahkan menurut Petrus, menjadi calon presiden saja dia tidak layak. Sebab, seorang jenderal yang oleh Dewan Kehormatan Perwira telah dinyatakan bersalah melakukan penculikan aktivis lalu diberhentikan dari dinas militer pada tahun 1998, seharusnya diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk hilangnya 13 orang aktivis yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Petrus mengaku kecewa atas respon Agus Jabo dan Budiman Sudjatmiko yang membalas candaan Prabowo dengan ekspresi tertawa.
“Sama saja mereka berdua tidak mempersoalkan sisi gelap dari Prabowo. Mereka memang telah menjadi penjilat dan pencuci dosa Prabowo Subianto,” kecamnya. [Sipa Munthe/***]