Oleh| Sabar Mangadoe/DGP
DI ERA Over Load Information (OLI) atau berlimpah ruah informasi melalui layar TV dan HP saat ini, fakta politiknya begini.
Data (Fakta Politik) melaporkan bahwa ternyata pesan politik yang disampaikan melalui medium udara (TV, Media Online mau pun Medsos) hanya mampu menjangkau 15% DPT. Sedangkan 85% DPT hanya bisa dijangkau melalui komunikasi di darat.
oooOooo
SAAT INI, kubu Capres/Cawapres Prabowo – Gibran tahu dan sadar betul tentang fakta politik ini. Maka untuk itu, diluncurkanlah, sebagai langkah awal, secara masif Pesan PoliTikTok Capres GEMOY dan Cawapres SANTUY.
Ini sebagai pra-kondisi untuk menjangkau jumlah yang jauh lebih besar dari 15% DPT. Yang penting caper (cari perhatian) dululah!!
Barulah kemudian Pasukan Tempur Politik Darat, #PTPD Kubu Prabowo-Gibran yang jumlahnya sangat besar dan sangat militan itu diaktifasi secara terstruktur, sistemik dan masif, #TSM dengan dibekali oleh APK, logistik dan lainnya tanpa batas untuk merebut suara di darat.
Jangan lupa bahwa Pasukan Tempur Politik Darat Kubu Prabowo ini terbukti sukses besar dalam Pemilu 2014 dan 2019. Kok begitu??
Ya iyalah, karena meski pun elektabilitas Capres Jokowi 2014 dan 2019 setinggi langit dibanding elektabilitas Prabowo, tapi menangnya Jokowi kan hanya unggul dengan jumlah suara sedikit.
Unggul hanya 6,3% suara (2014) dan hanya 11% suara (2019).
oooOooo
KINI terdapat 3 paslon dengan elektabilitas ketiganya imbang-imbang saja. Dan Jokowi telah mengkhianati Bu Mega dan PDI-P dengan dukung Cawapres Gibran putranya sendiri.
#DinastiPolitikJokowi dipimpin Jokowi dan #Neo-Golkar dipimpin Prabowo.
“Elektabilitas paslon itu memang penting. Tapi kemenangan Pilpres 2024 ditentukan oleh kemenangan dalam berbagai pertempuran politik di darat, terutama di wilayah di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.”
Jakarta, 25-11-2023
Penulis, Sabar Mangadoe, Penasehat DPP DGP #DulurGanjarPranowo