MASA SMP adalah masa remaja, peralihan dari anak-anak menuju dewasa atau pubertas. Saat pubertas, selain merasa ingin tahu terhadap segala aspek kehidupan, juga mengalami perubahan fisik dan psikis, serta pematangan fungsi seksual.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar saat menghadiri acara Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) Angkatan 2020 yang memprakarsai kegiatan “Kampanye Anti Tabu dan Buta (Tabuta) Seks” di Perguruan Methodist Jalan Pane, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Senin (13/11/2023).
“Di masa-masa tersebut, biasanya remaja merasa malu bertanya terkait seks. Apalagi, orangtua kerap gugup dan tidak mampu menerangkan tentang hal tersebut dan yang menyampaikan juga perlu adanya pemahaman pendidikan seks kepada remaja,” kata Wali Kota.
Jangan sampai remaja bertanya kepada pihak yang juga kurang memahami dan hanya memberikan pemahaman sepotong-sepotong.
“Syukurnya mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU berinisiatif mengelar kegiatan ini dan menghadirkan narasumber yang tepat untuk memberikan pengarahan dan pembekalan kepada pelajar di sini. Sehingga anak-anak kami bisa mendapat pemahaman yang tepat dan menghindari resiko,” kata Wali Kota yang menyebutkan generasi muda Pematang Siantar merupakan generasi yang luar biasa, sehingga harus dijaga.
“Terima kasih kepada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU yang menjadikan Kota Pematang Siantar sebagai kota tujuan kegiatan mulia ini. Terima kasih juga kepada Yayasan Methodist yg telah memberikan fasilitas tempat,” kata Wali Kota.
Sebelumnya, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP USU, Muzdalifa mengatakan, acara talkshow diprakarsai mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2020 atau Semester VII dalam mata kuliah Teknik Humas.
Menurutnya, semua mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU melakukan project di setiap mata kuliah, tentunya dengan bimbingan para dosen.
Kehadiran Wali Kota di acara tersebut menjadi support bagi mahasiswa yang melakukan project.
“Mari ikuti kegiatan sepenuh hati. Mudah-mudahan mendapat masukan dan catatan terkait ‘Understanding about Tabuta Seks’ yang selama ini sangat jarang dibicarakan, padahal sangat penting dibahas. Misalnya kekerasan seksual dalam rumah tangga,” katanya.
Menurut Muzdalifa, ada 11 mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut dengan ketua Rendi Butarbutar.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan piagam dan cenderamata dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU kepada Wali Kota dan penyerahan cenderamata dari Pemko Pematang Siantar kepada Prodi Komunikasi FISIP USU serta kepada para narasumber, di antaranya dr Saiden Saragih, Koordinator VCT RSUD dr Djasamen Saragih dan Rizty Desta Mahesti Ginting MPsi. (Samsudin Harahap/***)