“ADA beberapa klasifikasi penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Bila dulunya lebih banyak penyakit menular, sekarang lebih banyak yang tidak menular, yang meningkatkan angka kesakitan dan kematian, seperti penyakit stroke, hipertensi, diabetes, kanker, jantung.”
Hal terswbut disampaiman Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani saat menghadiri kegiatan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas serta Kebugaran Jasmani sebagai Implementasi Germas di Puskesmas Parsoburan, Jalan Parsoburan, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (20/10/2023).
Hal itu akibat pola perilaku dalam kehidupan masyarakat, seperti tidak aktif mengerakkan badan atau malas bergerak (mager), kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, makan minum yang siap saji, mengonsumsi makanan tinggi gula garam dan lemak, serta rendahnya konsumsi buah dan sayur.
Jika sudah terserang penyakit stroke, hipertensi, dan jantung, maka akan meningkatkan angka kesakitan dan menimbulkan biaya tinggi.
Untuk mencegahnya, ada tindakan promotif dan preventif. Promotif, memberikan edukasi. Sedangkan preventif, yaitu mencegah, dengan mengubah pola hidup individu yang didukung kualitas lingkungan yang baik.
“Pemerintah Kota Pematang Siantar telah programkan LISA Pil, yaitu Lihat Sampah Ambil dan Pilah,” kata Wali Kot.
Kemudian, tersedianya sarana dan prasarana di lingkungan, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Untuk Kota Pematang Siantar, ada 19 puskesmas, empat di antaranya sudah terakreditasi dan ada yang telah paripurna, yaitu Puskesmas Martoba. Ditambah peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Puskesmas diberi USG oleh pemerintah pusat, sehingga petugas harus mampu membaca USG,” kata Wali Kota.
Germas merupakan program garda terdepan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membangun SDM Indonesia yang unggul. Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dengan demikian, gerakan ini bisa menjadi andalan untuk menjaga kesehatan secara holistik yang bertumpu pada kemandirian masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan Germas adalah unsur kepemimpinan. Germas bukan urusan para pegiat kesehatan semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor.
Penerapan 7 pilar Germas sudah dilaksanakan yaitu aktivitas fisik, tidak merokok dalam ruangan, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban sehat, makan buah dan sayur serta cek kesehatan berkala.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini tindak lanjut dari implementasi Germas dapat berkesinambungan, sehingga pembudayaan Germas ini ada dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Wali Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Irma Suryani mengatakan, pembudayaan Germas diperlukan dalam mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. Peran dan dukungan (komitmen) pemerintah pusat, pemerintah daerah, peran serta organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, serta sektor swasta (dunia usaha) turut menentukan keberhasilan pelaksanaan Germas di masyarakat.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa berkumpul. Semoga Germas bisa terus dijalankan di Kota Pematang Siantar,” sebutnya.
Sebagai perwujudan kebijakan daerah di Kota Pematang Siantar tentang Germas, katanya lagi, diperlukan penguatan Peraturan Wali Kota Pematang Siantar
No.30 Tahun 2019 tentang Germas.
Peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan Germas juga tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Pematang Siantar Nomor 440/713/XII/Wk-thn.2021 tentang Forum Germas Periode 2021-2023. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat melakukan kegiatan secara terpadu sehingga terwujud budaya Germas dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, dilakukan penyerahan USG oleh Wali Kota kepada Kepala Puskemas Parsoburan, Trah Ukur Kembaren serta penyerahan sertifikat IBL pemeriksaan USG kepada Novalina Siagian. (Samsudin Harahap/***)