PROYEKSI 12% angka stunting di Kabupaten Batubara tahun 2024, akan dicapai melalui inovasi Gerakan Bersama Penurunan Stunting (Gema Penting) yang disponsori Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes PPKB).
Hal tersebut diungkapkan Bupati Batubara Zahir melalui Plt Kadinkes PPKB, Deni Syahputra, Rabu lalu.
“Kita optimis melalui Gema Penting angka stunting di Kabupaten Batubara dapat diturunkan hingga mencapai 12% atau di bawah target nasional 14%,” kata Plt Kadinkes.
Inovasi Gema Penting yang masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) 2023, tidak hanya dilaksanakan oleh dinas yang dipimpinnya.
Kadinkes Batubara: “Pelatihan ILTB dan TPT, eliminasi TBC di Sumatera Utara”
“Gema Penting dilaksanakan dengan melibatkan berbagai OPD dan lintas sektoral termasuk swasta dalam pelaksanaannya. Bahkan secara lisan Bupati sudah memberi instruksi kepada berbagai OPD hingga Camat dan Lurah/Kepala Desa agar membantu pelaksanaannya,” kata Plt Kadinkes.
OPD yang terlibat diantaranya Dinas Sosial, Dinas PUTR, Dinas Perkim LH, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi UKM, Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja serta lintas sektoral seperti PKK, perusahaan swasta dan BUMN.
Sebagai contoh, Dinas Perkim LH tentu memberikan bantuan menciptakan permukiman dan lingkungan yang bersih dan sehat. Dinas Koperasi UKM dan Dinas Perindag Naker dengan menciptakan usaha bagi kepala keluarga sehingga mampu memberikan asupan gizi yang cukup kepada bayi mereka.
Lusiana S.Pd: “Sosialisasi SMPN 1 Bosar Maligas melalui kegiatan EKSTRAKURIKULER”
“Selain yang disebutkan tadi, melalui Bidang KB kita lakukan bimbingan kepada calon pengantin. Petugas akan memberikan pemahaman kepada mereka tentang persiapan kehamilan, makanan selama kehamilan dan pengaturan jarak kelahiran serta penanganan bayi yang baru lahir,” kata Plt Kadinkes.
Bahkan untuk lebih mengefektifkan gerakan bersama penurunan stunting, akan ditempuh lewat dua program utama.
Program pertama adalah dapur dahsyat yang dananya merupakan sedekah seluruh ASN Pemkab Batubara sesuai pangkat dan golongan. Juga dari perusahaan seperti PT Inalum yang juga menyisihkan sebagian gaji karyawan mereka.
Kemajuan SMP Negeri 1 Ujung Padang, siswa bertambah, dan pembangunan SAPRAS meningkat
Sedangkan pengelolaan dana, baik dari ASN mau pun karyawan PT Inalum diserahkan kepada PKK Desa, yang akan menyiapkan dapur untuk memberi makanan tambahan kepada bayi di bawah usia 5 tahun.
Selain itu melalui program kedua, Plt Kadinkes menyebutkan pihaknya memanfaatkan bantuan Kemenkes berupa program makanan tambahan (PMT). Dana tersebut dikelola Bidang KB melalui Posyandu dengan pemberian makanan dan suplemen tambahan kepada balita dan ibu hamil.
“Jadi dengan langkah-langkah tersebut kita optimis angka stunting kita mencapai 12% pada tahun 2024 mendatang,” kata Plt Kadinkes. (MNG/***)