SURATMI, ibu dari 4 putra penderita lumpuh layu, didampingi putri sulungnya, Sukasih, menyambut penuh sukacita kehadiran Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung yang lakukan KUNJUNGAN KASIH di rumahnya di Desa Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (05/09/2023).
Sukasih menjelaskan, ibunya telah berusia 65 tahun dan pendengarannya sudah mulai berkurang.
Kapolres menyapa keempat abang beradik yang mengalami lumpuh sejak mereka masih balita.
Tiga di antaranya, masih bisa duduk di kursi, sedangkan seorang lagi hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sedang sakit demam.
DILANTIK Pj Gubernur Sumut, Hassanudin akan meneruskan yang sudah baik
Sembari berbincang-bincang dengan Suratmi dan Sukasih, AKBP Ronald mempersilahkan agar tim Dokkes memeriksa kesehatan masing’masing anak, terutama yang sedang demam.
Dalam obrolannya, AKBP Ronald terus memberikan semangat dan penguatan kepada Suratmi yang kini tinggal merawat keempat anaknya setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Sukasih yang tinggal tidak jauh dari kediaman ibunya, juga selalu memantau dan membantu merawat keempat adiknya.
Sukasih menjelaskan, bahwa mereka, 8 bersaudara kandung, 3 perempuan dan 5 laki-laki.
Kapolda Sumut: “RESTORATIVE JUSTICE tidak untuk semua perkara”
Lumpuh layu sejak usia 3 bulan
Namun, seluruh adiknya yang laki-laki mengalami sakit yang sama, yaitu lumpuh layu.
Gejala sakit ini dialami sejak berusia 3 bulan atau masih balita. Sukasih sama sekali tidak tahu apa penyebabnya, terutama saat mereka kecil belum ada penggunaan vaksin polio.
“Kami 8 orang, 5 laki-laki, 3 perempuan. Yang 1 laki-laki sudah meninggal. Makanya ini tinggal 4 laki laki. Kalau kami perempuan, saya tinggal dekat sini, 1 di Jalan Medan (Siantar) dan 1 lagi di Kota Medan. Kami semua perempuan sehat. Yang sakit ini semua yang laki-laki,” kata Sukasih.
Waktu lahir, seluruh adiknya yang laki-laki dalam kondisi sehat.
Namun memasuki usia 3 bulan, badan mereka semakin lama semakin kecil hingga kini tidak bisa melakukan aktivitas apa pun karena mengalami lumpuh layu.
Soal anggaran Rp1 miliar di Dinas Pendidikan Toba dalam tahap penyidikan Kejari
Adik’adiknya yang lumpuh berusai 31 tahun yang paling muda dan empat puluh empat tahun yang paling tua.
“Gak tahu apa nama sakitnya. Belum pernah periksa ke dokter. Kalau dulu, vaksin polio kan belum ada gitu. Kalau bantuan dari pemerintah ada,” katanya.
Diketahui, Suratmi dan keempat putranya, tinggal di sebuah rumah yang bukan miliknya, namun bantuan pinjam pakai dari salah satu Yayasan Rehabilitasi yang peduli kepada mereka.
Suratmi hanya bisa untuk terus semangat dan sabar untuk merawat keempat putranya.
Kapolres menerangkan, kedatangan mereka merupakan bagian dari Kunjungan Kasih Polri dan Polres Simalungun Peduli Kemanusiaan, merasa prihatin akan sakit yang dialami keempat bersaudara yang sudah berlangsung sejak lama.
“Dan hari ini kita datang menyerahkan kepeduliaan terhadap masyarakat yang membutuhkan, yakni 4 anak disabilitas. Kita memberikan semangat terus kepada Bu Suratmi, supaya diberikan kesehatan, kekuatan mengurus putra-putranya dan terus bersabar,” ujar Kapolres sambil merangkul Suratmi memberikan penguatan.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada keempat anak tersebut, baik pemeriksaan tensi mau pun kondisi tubuhnya.
Untuk yang sedang sakit demam, diberikan obat obatan.
AKBP Ronald berjanji, bahwa mereka akan rutin berkunjung dan memonitor kondisi kesehatan keempat anak itu disamping memberikan bantuan.
Kapolres menyerahkan bantuan materil kepada Suratmi berupa uang tunai untuk keperluan sehari hari dan sembako.
Untuk tindakan lanjutan dari pihak kepolisian, AKBP Ronald menerangkan bahwa mereka akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dokter Kesehatan Polda Sumatera Utara.
“Setelah kunjungan ini, kita berkonsultasi dengan Dokkes Polda. Kira-kira apa arahan Polda kepada kita untuk penanganan selanjutnya. Apakah nantinya perlu kita rujuk ke Medan atau ke rumah sakit lain biar dokter yang menilai,” kata Ronald. (Deddy Atmaja/***)