TIDAK masuk dalam daftar calon anggota legislatif atau Caleg sementara (DCS) Pemilu 2024 yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), politikus PDI-Perjuangan, Effendi Simbolon mengaku, karena keinginan sendiri, dan merasa sudah cukup menjadi legislator dalam dua dekade terakhir.
“Iya, kita dengan kesadaran pertama memang mungkin udah cukup juga ya, udah 20 tahun,” kata Effendi Simbolon di kompleks parlemen, Kamis (24/08/2023).
Effendi Simbolon mengatakan ia memilih untuk memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mengisi parlemen.
RE Siahaan MENGGUGAT!!! KPK, BPN dan ahli waris almarhum ESRON SAMOSIR tidak HADIR
Selain itu, ia pun memberikan catatan agar politik ke depan berubah dan tak lagi menganut gaya yang dianut kini.
“Karakternya jangan dibawa seperti kekinian ini yang pukul memukul, homo homini lupus, apa ya, kayak politik bejat, enggak bagus,” kata Effendi Simbolon seperti yang dilansir CNN Indonesia, Kamis (24/08/2023).
Usai tak akan bertarung sebagai caleg, Effendi Simbolon pun berkelakar dirinya hendak jadi bakal capres.
“InsyaAllah tidak mencalonkan, kita mau nyapres,” ujarnya.
MEMALUKAN!!! Pemkab Toba belum juga CAIRKAN beasiswa kepada SISWA BERPRESTASI
Terlepas dari itu, Effendi Simbolon menegaskan tak keluar dari partai banteng. Terkecuali, memang PDI-P yang dirasa tak lagi membutuhkannya sebagai kader.
“Enggaklah, kok keluar. Ya kecuali PDI-nya udah enggak mau sama kita,” katanya.
Nama Effendi beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan usai memberi sinyal mendukung bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ia mengatakan Indonesia patut untuk dipimpin nakhoda yang handal. Prabowo salah satunya.
Effendi sendiri merupakan legislator PDI-P sejak 2004 dan terpilih secara berturut-turut. Pada 2004, ia terpilih lewat daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 1 yang meliputi wilayah Jakarta Timur.
Kemudian pada 2009 hingga 2019, ia terpilih secara beruntun lewat dapil DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Utara, Barat, dan Kepulauan Seribu.
Belakangan, oleh fraksi PDI-P, Effendi dipindah ke Komisi X yang membidangi pendidikan, pemuda, dan olahraga.
Ia dipindah tak lama setelah melayangkan kritik keras ke KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman soal isu retak hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kemudian pada Pileg 2024, nama Effendi tak terdaftar dalam DCS yang dirilis KPU. Beberapa waktu lalu, namanya sempat diisukan diganti oleh mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. (***)