WALI KOTA Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani dan Kepala Kanwil DJPb Sumatera Utara diwakili Kepala Kanwil Kementerian Keuangan DJP Sumut II, Darmawan, menandatangani Nota Kesepakatan tentang forum kerjasama peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta penandatanganan komitmen percepatan penyaluran DAK fisik dan dana desa. Penandatanganan Nota Kesepakatan berlangsung di Ruang Rapat Serbaguna, Selasa (18/07/2023).
Wali Kota menjelaskan geo ekonomi Kota Pematang Siantar terletak pada wilayah geografis yang menghubungkan kawasan Pantai Timur dan Pantai Barat (dataran tinggi) wilayah Sumut, serta sebagai pintu gerbang menuju kawasan wisata Danau Toba.
Di samping itu, Kota Pematang Siantar juga merupakan pusat koleksi distribusi komoditas kawasan di sekitarnya, terutama bagi komoditas hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan sebagainya.
Kota Pematang Siantar juga memiliki sektor industri, baik skala kecil, menengah, bahkan besar dan pusat-pusat perdagangan, baik pasar tradisional mau pun pasar modern.
Kondisi tersebut didukung oleh kedudukan Kota Pematang Siantar sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumut.
“Dengan letak geografis yang strategis ini, Kota Pematang Siantar memiliki potensi yang cukup baik untuk digali dan dikembangkan,” ujar Wali Kota.
Berkat respon Bupati Simalungun, Yuda Rama Bastian sudah jalani OPERASI
Selain itu, potensi unggulan Kota Pematang Siantar lainnya adalah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Wali Kota memaparkan, berdasarkan data Angka Partisipasi Kasar (APK), Kota Pematang Siantar selalu berada di atas angka 100 persen, baik sekolah dasar maupun menengah.
Hal tersebut menunjukkan siswa yang bersekolah di Kota Pematang Siantar juga berasal dari kawasan di luar wilayah administratif Kota Pematang Siantar.
“Sektor kesehatan, di mana RSUD dr Djasamen Saragih milik Pemko Pematang Siantar merupakan rumah sakit rujukan bagi rumah sakit-rumah sakit kawasan sekitarnya. Sedangkan keberadaan rumah sakit swasta di Kota Pematang Siantar memiliki Bed Occupancy Ratio (BOR) yang sangat tinggi, dengan pasien yang banyak berasal dari wilayah kabupaten sekitarnya,” kata Wali Kota.
Dengan potensi strategis sebagai lokomotifnya, jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar mengusung tema pembangunan Kota Pematang Siantar Tahun 2024, yaitu Peningkatan Perekenomian Daerah yang Didukung oleh Layanan Publik yang Berkualitas demi Mewujudkan Pematang Siantar sehat, sejahtera, dan berkualitas.
Hadir di Perayaan Maha Thriruvilla, Wali Kota: “Dapat jadi promosi wisata Kota Pematang Siantar”
Untuk mewujudkan hal tersebut, ditetapkan empat prioritas pembangunan daerah yang akan dilaksanakan.
Keempat prioritas tersebut yakni peningkatan tata kelola pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan infrastruktur dan lingkungan.
“Dari uraian di atas, dapat dilihat potensi yang ada di Kota Pematang Siantar perlu terus digali dan ditumbuh-kembangkan menuju perekonomian yang lebih baik. Di sinilah peran strategis pemerintah, baik pusat mau pun daerah yang harus terus bahu-membahu, bekerja sama, dan saling mendukung, memberikan stimulan dan trigger bagi masyarakat Pematang Siantar,” kata Wali Kota.
Sementara itu, Darmawan mengucapkan selamat kepada Wali Kota, dimana dua tahun berturut-turut meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2021 dan 2022.
“Terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang diberikan oleh Pemko Pematang Siantar selama ini,” sebut Darmawan. (Samsudin Harahap/***)