SUBUH, pukul 04.30 WIB, seperti hari-hari biasa, Veronika boru Purba terbangun, untuk mempersiapkan sarapan pagi bagi suami dan 4 anaknya.
Namun, pada Senin (17/07/2023), saat terbangun dari tidur, Veronika boru Purba, sontak kaget dan berteriak membangunkan suaminya Misran Malau (49) dan keempat anaknya.
Veronika boru Purba meneriaki rumah mereka – di bagian dapur sudah terbakar – sembari berlari meraih kompor gas, dan membawanya agar tidak meledak. Sementara Misran Malau memandu keempat anaknya untuk keluar rumah, dan membawa bundel dokumentasi (surat-surat).
Teriakan keluarga Misran Malau, membuat para tetangga berhamburan untuk melihat situasi.
Ketua IPK Kabupaten Simalungun, Martogi Sinaga, yang tinggal selingkungan – seperti yang disampaikan Misran Malau – kelihatan sibuk menghubungi berbagai pihak untuk mengatasi musibah kebakaran.
Dua mobil pemadam kebakaran milik Pemko Pematang Siantar, berusaha mengatasi kobaran api. Namun, karena bangunan rumah tersebut, sebagian dari bahan kayu dan tepas, membuat amukan api demikian cepat membakar seluruh bangunan.
“Semua habis terbakar. Yang dapat diselamatkan hanya dokumen (surat-surat berharga) saja,” kata Misran Malau yang menjelaskan, bahwa mereka sudah berdomisili di Jalan Inpres, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, kurun waktu 10 tahun.
Sampah menjadi masalah besar, Wali Kota berharap pabrik pengelolaan sampah segera terealisasi
Luka bakar serius
Setelah keluarga Misran Malau berada di luar, seorang ibu melihat kondisi Viktoria boru Purba yang mengalami luka bakar serius di bagian belakang kepala (rambut terbakar), di bagian badan belakang, tangan serta wajah, menganjurkan segera ke bidan. Namun, karena luka bakar itu sangat serius, bidan tersebut merujuk agar dibawa ke RSU Horas Insani.
“Setelah sampai di rumah sakit, dianjurkan untuk segera dilakukan operasi kulit yang luka bakar. Operasinya berjalan baik,” kata Misran Malau kepada segaris.co, Selasa (18/07/2023) serta menyebutkan bahwa istrinya saat ini sudah berada di ruang perawatan kamar 222 lantai II.
Sementara Misran Malau, juga mengalami luka bakar ringan di bagian tangan kanan.
“Saya juga mengalami luka bakar, tapi tidak parah. Kami bersyukur anak-anak tidak ada yang terluka,” kata Misran Malau yang sehari-harinya bekerja di toko bangunan.
Veronika boru Purba, sehari-harinya berjualan air tebu di simpang Jalan Patuan Anggi – Jalan Rajawali di depan Apotik Horas.
Wali Kota: “Pematang Siantar pusat koleksi distribusi komoditas”
Dikunjungi Wali Kota
Misran Malau menjelaskan, Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani, telah menjenguk keluarga mereka yang tertimpah musibah, Senin (17/07/2023).
“Bu Wali sudah datang, dan menyampaikan bahwa Pemko Pematang Siantar akan memberikan perhatian terhadap keluarga kami,” kata Misran Malau yang menyebutkan pihak BNPB Kota Pematang Siantar segera mendirikan tenda tempat tinggal sementara, dilengkapi dengan 4 bed tandu, selimut, makanan dan kebutuhan mandi.
Demikian juga pihak PLN menyambungkan arus listrik ke tenda untuk penerangan malam hari.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bu Wali yang cepat tanggap dengan mengunjungi kami. Semoga bantuan dari Pemko dapat direalisasikan secepatnya, agar kami dapatkan rumah sementara untuk tempat tinggal. Saya bersama anak laki-laki, tidur di tenda, sementara dua anak perempuan saya, tinggal bersama keluarga di Parluasan. Anak perempuan yang satu lagi menjaga mamanya di rumah sakit,” kata Misran Malau.
Perombakan Kabinet: Balas budi dan penertiban pasukan Jokowi
Butuh bantuan
Misran Malau mengaku, sangat membutuhkan sekali bantuan dari berbagai pihak, agar rumahnya dapat berdiri kembali, kemudian pakaian sekolah serta alat tulis dan peralatan dapur.
“Yang sangat kami butuhkan adalah becak serta mesin pemeras tebu, agar istri saya, setelah pulih dapat kembali berjualan air tebu. Beca bermotor itu habis terbakar dan tidak dapat dimanfaatkan lagi,” kata Misran Malau.
Musibah kebakaran tersebut, menghanguskan mesin pemeras tebu, genset, mesin babat, mesin parutan kelapa, serta sepedamotor (becak jualan air tebu).
“Jika dikalkulasikan, kerugian akibat musibah itu, mencapai Rp150 juta,” kata Misran Malau yang menyebutkan, sumber kebakaran karena korslet arus listrik di jaringan yang berada di bagian dapur. (Ingot Simangunsong/***)