PERAYAAN Maha Thriruvilla bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya untuk wisata religi. Sebab tidak setiap saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Hanya ada di waktu tertentu yang telah dijadwalkan. Sehingga dapat menjadi promosi wisata Kota Pematang Siantar.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani saat menghadiri perayaan Maha Thriruvilla bersama umat Hindu di Shri Mariamman Kuil, Jalan Diponegoro, Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (16/07/2023).
“Hal ini sejalan dengan keinginan kita agar Kota Pematang Siantar tidak sekadar menjadi kota transit wisawatan yang hendak menuju Danau Toba, namun diharapkan menjadi destinasi. Seperti yang telah digaungkan: destinasi yes, transit no,” kata Wali Kota.
“Malam Puncak Pagelaran Budaya Simalungun” di PRSU, Bupati: “Datang saja ke Simalungun”
Momen ini menunjukkan betapa rukun dan kuatnya hubungan silaturahmi antara umat beragama di Kota Pematang Siantar.
“Perayaan Maha Thriruvilla selain untuk penyucian diri, juga agar terhindar dari hal-hal yang tidak benar. Juga merupakan kegiatan sakral sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan umat Hindu kepada Sang Pencipta,” kata Wali Kota.
Kegiatan ini sangat penting, bukan hanya bagi umat Hindu, namun juga bagi masyarakat luas dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ibadah bagi kita.Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong umat Hindu untuk mengisi jiwanya dengan nilai-nilai keimanan yang implementasinya dapat dilihat dalam pola tingkah laku sehari-hari, kata Wali Kota.
Belum ketemu dokter, BESOK Yuda Rama Bastian diijinkan PULANG
“Inilah salah satu bukti toleransi di Kota Pematang Siantar yang sangat heterogen. Semoga toleransi ini tetap terjaga, bahkan lebih ditingkatkan lagi ke depannya, sehingga dapat mempercepat terwujudnya Pematang Siantar sehat, sejahtera, dan berkualitas demi Pematang Siantar bangkit dan maju,” kata Wali Kota.
Penting menjaga kerukunan dan kesatuan umat, mengingat Kota Pematang Siantar terdiri dari beragam etnis, agama, dan budaya.
“Jangan sampai terpecah-belah dan mudah terhasut oleh informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Mari kita saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda. Mari kita sikapi keberagaman dan perbedaan di antara kita secara arif dan bijaksana. Semoga ke depannya, hubungan antara umat beragama, termasuk umat Hindu dengan Pemerintah Kota Pematang Siantar tetap terjalin dengan baik dan harmonis,” kata Wali Kota.
Rafael Purba PULANG, Imelda Munthe: “Takut biaya bengkak, kami PINJAM UANG”
Sebelumnya, Pandita Mitun Krisna, didampingi Pandita Murti, dan Pandita Minder, mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada Wali Kota yang telah meringankan langkah dan berkenan hadir dalam Perayaan Maha Thriruvilla di Shri Mariamman Kuil.
“Kami juga bangga melihat Kota Pematang Siantar yang selalu konsisten dalam kegiatan keagamaan, baik dari pemerintah daerah, Polri, dan TNI serta organisasi masyarakatnya selalu mendukung. Kami juga sangat bangga dan salut di setiap kegiatan keagamaan umat Hindu dalam kepemimpinan Bu Wali, selalu meringankan langkahnya untuk hadir, meskipun kami ketahui Bu Wali begitu sibuk dengan kegiatan-kegiatan lainnya,” katanya. (Samsudin Harahap/***)