PARTAI GOLKAR akan menggelar rapat kerja nasional atau Rakernas pada 4 Juni 202, dan merupakan Rakernas kedua setelah sebelumnya digelar pada Maret 2021.
“Rakernas ini diselenggaran atas keputusan rapat yang dilaksanakan seminggu lalu di DPP Partai Golkar,” kata Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023.
Ia mengatakan Rakernas Golkar itu akan mengusung tema “Bersama Menangkan Hati Rakyat Memajukan Indonesia”, yang diambil bertepatan dengan masa Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
“Rapat Kerja Nasional itu diperuntukkan pertama, menyusun program. Kalau rakernas itu dilaksanakan di awal periode. Kedua untuk mengevaluasi serta diorientasikan pada program berikutnya,” kata Ahmad Doli Kurnia.
Berkenaan dengan program, Rakernas difokuskan pada pembicaraan pemantapan persiapan pemilu Partai Golkar.
“Nanti yang akan dibahas dan dirumuskan adalah tentang pemantapan semua proses konsolidasi persiapan pemilu tahun 2024,” kata Ahmad Doli Kurnia, yang menyampaikan persiapan pemilunya berkenaan dengan pileg, pilpres dan pilkada. Untuk pileg, Golkar sudah melaksanakan konsolidasi sejak 2 tahun terakhir.
MK akan MENGABULKAN PROPORSIONAL TERTUTUP, Denny Indrayana: “Sistem pemilu otoritarian dan koruptif”
“Kami sudah mulai sejak 2 tahun yang lalu melakukan proses rekrutmen, kemudian menginventarisir ada sekitar 200 persen, dua kali dari jumlah kursi per setiap dapil, dan kemudian ada proses seleksi sampai 150 persen,” kata Ahmad Doli Kurnia yang bersyukur konsolidasi pileg rampung dan seluruh bacaleg di seluruh dapil terpenuhi, dan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 14 Mei 2023.
“Jadi partai golkar saat ini punya ada 20.540 caleg. Artinya tidak ada satu dapil pun baik dari DPR RI provinsi maupun kabupaten kota yang tidak ada calegnya. Jadi lengkap semua,” kata Ahmad Doli Kurnia.
PROPORSIONAL TERTUTUP, SBY dan Mahfud MERESPON cuitan Denny Indrayana
Kemudian rakernas kali ini tepat dengan momentum pemillu, maka Golkar amat serius soal instrumen pemenangan. Di antaranya, persoalan saksi yang ditempatkan di TPS.
“Jadi DPP Partai Golkar sudah membuat badan saksi nasional yang itu sudah bekerja sejak lembaga ini dibentuk. Artinya sudah ada sekitar 2 sampai 3 tahun bekerja mempersiapkan orang-orang kita tempatkan di masing-masing TPS,” kata Ahmad Doli Kurnia. (***)