PEMERINTAH KOTA Pematang Siantar, tetap berkomitmen dan konsisten mendukung kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mewujudkan Pematang Siantar sehat, sejahtera, dan berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani yang didampingi Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting saat menghadiri Perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023, di Lapangan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (20/05/2023).
Di HARKITNAS, Boy Warongan bagikan bibit ikan ke 8 DPC PAN Pematang Siantar
Perayaan Waisak digelar Majelis Umat Buddha Mahayana Indonesia (Maju Bumi) Kota Pematang Siantar, Perguruan Buddhist Manjusri dan didukung Persaudaraan Pemuda Vihara Avalokitesvara (PPA) Pematang Siantar.
“Waisak memeringati tiga peristiwa penting Sang Buddha Sidharta Gautama. Ketiga peristiwa tersebut, yakni kelahiran Sang Buddha, Sang Buddha mendapatkan penerangan, dan wafatnya Sang Buddha. Ketiga peristiwa penting itu terjadi pada hari yang sama dan tahun yang berbeda, yaitu saat terang bulan atau Purnama Sidhi,” kata Wali Kota, yang juga menekankan pentingnya toleransi, khususnya toleransi beragama.
Proyek Kementerian PUPR di Kabupaten Samosir, DIKERJAKAN ASAL JADI
“Di mana, setiap agama dapat melaksanakan ibadah sesuai ajaran agamanya masing-masing,” kata Wali Kota, yang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha yang selama ini telah mendukung program-program Pemko Pematang Siantar.
Sebelumnya, mewakili Maju Bumi, Chandra mengatakan, merupakan suatu anugerah Wali Kota dan Erizal Ginting menghadiri perayaan Waisak yang mereka gelar, meski pun cuaca kurang baik.
GBNN akan laporkan bobroknya proyek Kementerian PUPR di Samosir
“Waisak tahun ini, puncaknya 4 Juni. Namun sejak Mei dan hingga Juni bisa dilaksanakan perayaan Waisak,” kata Chandra, yang juga menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi Wali Kota yang telah memberikan perhatian penuh kepada umat Buddha.
Acara diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, dan dilanjutkan penyalaan pelita oleh Bhiksu, dan Wali Kota. Acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata kepada Wali Kota didampingi Erizal Ginting. (Samsudin Harahap/***)