SUDAH delapan hari terjadinya banjir bandang Sungai Binaga Tulas namun Bupati Kabupaten Samosir belum menyatakan apakah kejadian itu, sebuah bencana alam atau tidak.
Kepala Badan Tanggap Bencana Alam Kabupaten Samosir, Sarimpol Manihuruk ketika dikonfirmasi terkait belum adanya pernyataan sikap Bupati terkait musibah banjir bandang, mengatakan, “supaya jelas tanya langsung saja sama Sekda. Pasalnya Sekda lebih paham terkait bencana alam yang terjadi di Tulas.”
Banjir bandang yang terjadi pada Selasa malam (02/05/2023) tersebut, merusak 2 rumah permanen, puluhan hektar sawah, dua truk serta harta benda lainnya, yang ditaksir kerugian mencapai miliaran rupiah.
Masyarakat berharap agar Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, memberikan perhatian serius dengan “membenahi pengamanan wilayah sungai dari hulu hingga ke hilir di bibir pantai Danau Toba yang sudah sangat memprihatinkan.
Bahkan Kepala Desa Siboro, Sarmi E Rajagukguk, Jumat (5/5/2023) sudah melaporkan dan menyampaikan suratnya kepada Bupati Samosir dengan data jumlah penduduk 35 kepala keluarga yang terkena dampak banjir bandang tersebut.
“Kami berharap agar hunian masyarakat sekitar sungai dan pinggiran Danau Toba di Tulas, bisa selamat dan nyaman dari banjir,” kata Kepala Desa yang menyamapaikan surat dengan nomor: 360/93 Pemdes-SBR/V/2023.
Di lokasi banjir bandang itu juga, ada gereja atau fasilitas umum tempat ibadah warga yang sangat perlu diselamatkan karena jaraknya hanya 2 meter dari lokasi banjir bandang. (Hatoguan Sitanggang/***)