PERINGATAN hari jadi ke-152 Kota Pematang Siantar, diharapkan menjadi momentum bagi semua pihak untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan dan diberikan bagi Kota Pematang Siantar.
“Sehingga melahirkan momentum perubahan, bukan saja demi kepentingan pribadi, keluarga, dan masyarakat tetapi juga bagi nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Mari kita berbenah menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik yang Insya Allah akan menghantarkan kita ke kota yang lebih bermartabat. Jauh dari segala fitnah dan adu domba dan senantiasa berprasangka baik.”
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani saat memaparkan sejumlah kondisi makro ekonomi Kota Pematang Siantar dalam dua tahun terakhir di Rapat Paripurna DPRD dalam memeringati Hari Jadi ke-152 Kota Pematang Siantar, di Ruang Harungguan DPRD, Selasa (02/05/2023).
Saling bersinerji
Hj Susanti Dewayani menyadari masyarakat Kota Pematang Siantar menaruh harapan besar kepada penyelenggara pemerintahan agar kota ini senantiasa mengalami perubahan-perubahan ke arah lebih baik.
“Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk saling bersinergi dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat Kota Pematang Siantar sebagaimana motto Spangambei Manoktok Hitei, demi mewujudkan Kota Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” kata Hj Susanti Dewayani.
Ke depannya elemen pemerintahan di Kota Pematang Siantar senantiasa mendapat keberkahan, yaitu orang-orang yang saat diberi amanah dapat menunaikannya dengan sebaik-baiknya dan ketika diberi jabatan dapat menjalankannya semata demi kepentingan masyarakat.
Sehingga, di bawah kepemimpinannya, Kota Pematang Siantar dapat bersaing dan lebih baik dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara bahkan sampai tingkat nasional.
“Hendaknya juga kita memaknai dan mampu melaksanakan falsafah Habonaron do Bona (kebenaran sebagai cikal bakal segalanya) dan bukan didorong oleh nafsu semata, serta Sapangambei Manoktok Hitei (seiring seirama menggapai tujuan,” kata Hj Susanti Dewayani.
Sebagai kota yang majemuk dan dihuni oleh berbagai suku, etnis, dan agama, kata Hj Susanti Dewayani, “kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi di kota yang kita cintai ini. Kebersamaan dan gotong royong tentu harus tetap kita pupuk di Kota Pematang Siantar dan tentunya kita juga harus merawat dan melestarikan budaya lokal yang ada di Tanoh Habonaron do Bona ini.”
Memaparkan kondisi makro ekonomi
Pada kesempatan tersebut, Hj Susanti Dewayani, memaparkan sejumlah kondisi makro ekonomi yang disampaikan yakni: pertumbuhan ekonomi Kota Pematang Siantar mengalami peningkatan dari 1,23 persen di tahun 2021 menjadi 3, 47 persen pada tahun 2022, dan sampai tahun 2024 ditargetkan di angka 3,38 persen hingga 4,54 persen.
Masalah angka kemiskinan di Kota Pematang Siantar juga mengalami penurunan dari 8,32 persen pada tahun 2021 menjadi 7,88 persen pada tahun 2022. Angka ini melebihi dari target.
Sedangkan beberapa penghargaan yang telah diperoleh antara lain, Penghargaan Siddhakarya atas kepedulian Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar dalam memotivasi dunia usaha dan UMKM yang mengedepankan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ramah lingkungan.
Selain itu, Pemko Pematang Siantar masuk tiga besar dalam Penilaian Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) atas inovasi yang dilakukan dalam pengelolaan pajak.
Kemudian, baru-baru ini Perumda Tirta Uli Pematang Siantar menerima BUMD Awards atas pengelolaan BUMD. Ditambah beragam penghargaan lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya yang semuanya dijadikan motivasi untuk berbuat lebih baik lagi. (Samsudin Harahap/***)