MASALAH sepele, jadi pemicu abang adik (bersaudara) saling bacok di Desa Sianting-anting, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (30/04/2023) sekira pukul 12.30 WIB.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Pangururan, AKP Marlen Sitanggang kepada wartawan seusai olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kejadian saling saling bacok yang masih sedarah ini dipicu karena hal sepele yakni, karena si abang memarahi anak si adik tersebut,” kata Marlen Sitanggang.
Saling bacok tersebut, terjadi antara Mardame Manulang (41, adek) dengan abangnya, Baringin Manulang (45) yang meninggal di tempat kejadian.
Kasi Humas Polres Samosir Vandu P Marpaung menjelaskan, pelaku yang juga mengalami luka, dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan.
Sementara dari tempat kejadian, petugas mengamankan barang bukti berupa 1 parang ukuran 30 centimeter dan 1 parang ukuran 50 centimeter.
Kronologis kejadian, ada pelapor menerima informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi tindak pidana penganiayaan di Dusun Panjaitan Uruk, Desa Siantinganting, Kecamatan Pangururan.
Kemudian pelapor menuju lokasi kejadian dan menemukan seorang laki-laki tergeletak di teras depan rumah warga dalam keadaan kondisi sudah tidak bernyawa lagi.
“Kondisi tangan kiri korban dan rusuk sebelah kiri terdapat luka bacokan,” kata Vandu Marpaung.
Korban Baringin Manulang dan adiknya Mardame Manulang yang saling bacok, sempat berlari keluar dari kampung berjarak 200 meter hingga meninggal di depan rumah warga setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Siantinganting, Nimrod Sitanggang menjelaskan, korban Baringin Manulang selama ini mengalami gangguan kejiwaan.
Laporan Polisi telah dibuat oleh SPKT Polres Samosir berdasarkan Laporan Polisi Model A dengan pelapor Royanto Purba yang merupakan Kanit Reskrim Polsek Pangururan, korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara guna kepentingan otopsi. (Hatoguan Sitanggang/***)