Oleh | Raden Zieo Suroto
LAGI-LAGI, SAYA dibuat geleng-geleng kepala dengan sikap Ganjar Pranowo. Tiba-tiba, dia menolak Timnas Israel U-20 bermain di Indonesia.
Padahal sebelumnya, Gubernur Bali, Wayan Koster dibully habis-habisan karena mengeluarkan statemen serupa di media. Jadilah sekarang, Ganjar jadi obyek serangan selanjutnya.
Para pecinta bola dan masyarakat umum kompak menyerang Ganjar. Menganggap keputusannya itu tak bermutu dan tak rasional.
Ganjar dianggap pansos, hanya ndompleng isu penolakan Israel demi mendulang suara dan pencitraan di medsos. Banyak yang kecewa. Bahkan para pendukung Ganjar ada yang baper dan ingin mengalihkan dukungannya.
Awalnya sih, saya juga terkejut dengan sikap Ganjar ini. Kenapa ya Ganjar mau ambil resiko dengan kontroversi itu. Padahal kalau dia diam saja, kan juga tak ada salahnya.
Soalnya, isu penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia bak buah simalakama. Mau mendukung dibilang kadrun dan dibenci nasionalis, tak mendukung dibenci kaum agamis.
Mereka memilih diam dan skenario brutal
Makanya banyak pihak yang memilih anteng kalau soal ini. Lihat saja Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau calon presiden lainnya. Tak ada tuh yang ikut bersuara. Mereka memilih diam karena takut jadi target serangan. Praktis hanya Ganjar yang berani menunjukkan sikap. Berdiri tegap dan tegas untuk menolak!.
Kalau Ganjar sudah bersikap seperti ini, pasti ada hal lain yang menjadi urgensi. Ternyata benar, ada isu keamanan nasional yang melatarbelakangi pernyataan sikap Ganjar.
Kabar intelejen menyebutkan, ada skenario brutal yang direncanakan kelompok tertentu dengan memanfaatkan konflik Israel-Palestina. Sekelompok orang disebutkan, ingin menggunakan sentimen agama untuk memicu kerusuhan nasional.
Tak hanya isu sebenarnya, baunya juga sudah terasa. Coba cek berita-berita yang sudah beredar di dunia maya. Betapa ngeri sambutan kelompok massa yang terafiliasi dengan organisasi Islam kanan terkait penolakan Timnas Israel di Indonesia.
Ganjar turun gelanggang
Mereka demo sambil bakar bendera. Ada juga yang siap mengerahkan massa untuk menggeruduk bandara.
Kalau Timnas Israel jadi datang. Demo besar sudah disiapkan untuk menghadang. Demo tandingan juga diskenariokan. Targetnya chaos, kerusuhan Nasional. Bukan hanya gagalnya Piala Dunia yang jadi sasaran, bahkan kegagalan pemilu 2024 jadi tujuan.
Pada titik inilah Ganjar merasa harus turun gelanggang. Kebetulan, PDI-P, partai dimana ia bernaung juga menolak kedatangan Israel.
Namun PDI-P saja ternyata tidak cukup. Butuh seorang tokoh yang kini memiliki massa besar. Dan orang itu adalah Ganjar.
Ganjar kemudian datang dengan jalan tengah. Ia memang ikut menolak Israel. Namun ia tak membawa narasi agama seperti kelompok oposan.
Ia belokkan sentimen agama ke isu kontitusi dan kehormatan bangsa. Ganjar juga menawarkan beberapa solusi agar Piala Dunia U-20 tetap berjalan dengan tanpa Israel main di Indonesia.
Menandai dua hal
Kehadiran Ganjar di tengah isu Israel-Palestina ini menandai dua hal. Pertama, hanya Ganjar calon presiden yang berani bersikap tegas terhadap Israel. Tengok saja Anies dan Prabowo, apa suaranya? Nihil.
Entah mereka tak bersuara karena takut dituding mengekor Ganjar. Atau malah keduanya bungkam karena takut dengan backing Israel, yakni Amerika.
Kedua. Dengan Ganjar ikut ke tengah gelanggang, otomatis menghadang agenda kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan isu Israel-Palestina ke arah sentimen agama.
Buntutnya agenda yang sudah disiapkan jadi batal dilakukan karena khawatir malah membuat Ganjar semakin moncer namanya.
Secara tidak langsung kehadiran Ganjar di isu ini justru melindungi pemerintah Jokowi dari skenario brutal kaum oposan.
Mundurnya tokoh oposisi dalam memanfaatkan isu ini membuat situasi politik dan keamanan terkendali. Bravo Pak Ganjar. Bravo PDI Perjuangan, Welcome Tim U20 Israel
Salam Olahraga Sepak Bola
Dengan PDI-P mengatakan sikap politiknya menolak tim U20 Israel, maka Kaum Khilafah di Indonesia keduluan… Pastinya, kalah lihay kalah gesit politik oleh PDI Perjuangan!
Sampai-sampai Nur Hidayat Wahid (NHW), seorang petinggi PKS pun terpaksa memuji sikap politik PDI Perjuangan ini, lho… muji nih yeeee…
Teman-teman para pendukung Ganjar, harap kita bedakan antara sikap politik partai PDI-P dengan sikap politik Pemerintah Indonesia, yang Presiden-nya juga adalah kader Ideologis PDI-P.
Dan tolong jangan lupa, Ganjar Gubernur Jateng juga kader ideologis PDI-P, “Ganjar Penerus Jokowi!!!”
Hasilnya, kini PKS dan jaringan khilafahnya seperti: “Tumpukan kerupuk diguyur air hujan, tuh..”
Fakta politiknya, panggung drama Politik PKS dan jaringannya sukses digondol oleh PDI-P. Cocok gaess???!!!
“Politik adalah seni dari segala kemungkinan.” Seni dari Politik PDI Perjuangan hattrick. “Pokoke, Siapapun Wakil Presiden-nya, Ganjar Presiden-nya!!”
Selamat bertanding Tim U20 Israel, You Are Welcome. Semoga Tim U20 Indonesia yang juara..
Penulis, Raden Zieo Suroto, Ketua Umum DPP DGP #DulurGanjarPranowo