KASUS kematian SUKAT SOTER PINTUBATU (44), warga Sidihoni, Desa Sabungannihuta, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, yang semula disebut pihak kepolisian merupakan korban kecelakaan lalulintas tunggal, kini menemukan titik terang.
Jenazah Sukat Soter Pintubatu, ditemukan seorang warga Sidihoni pada Kamis (20/10/2022), di kawasan Sidihoni.
“Setelah 6 bulan kematiannya, kemarin malam (Rabu, 22/03/2023) digelar pra rekonstruksi lokasi kejadian dan di Mapolres Samosir terkait dugaan penyebab kematian Sukat Soter Pintubatu,” kata Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Samosir, Roland Sitanggang kepada wartawan, di warkop Jalan Danau Toba, Pangururan, Kamis (23/03/2023).
Baca juga :
Pengaduan DPRD Siantar soal Mutasi, Hj Susanti Dewayani: “TIDAK RELEVAN DIAJUKAN”
“Sejak awal, kami sudah mendampingi keluarga almarhum di Polres Samosir bersama dengan divisi Hukum PBB Samosir, dan ikut juga di Tim Kuasa Hukum keluarga almarhum Sukat Soter Pintubatu. Kita berharap, pihak kepolisian secepatnya mengungkap misteri kematian Sukat Soter Pintubatu yang diduga kuat dibunuh,” kata Roland Sitanggang.
Keberhasilan Polres mengungkap kasus itu, tentunya merupakan prestasi luar biasa, karena pada awal kematian korban seolah-olah direkayasa menjadi korban lakalantas, kata Roland Sitanggang.
Baca juga :
TIDAK TERIMA MATERI hasil HAK ANGKET, Fraksi PAN-PKPI TOLAK PEMAKZULAN WALI KOTA Pematang Siantar
“Kita percaya Kapolres mampu menuntaskan kasus ini secara profesional, dan kami mendukung penuh kinerja kepolisian, agar kasus ini dapat terungkap dan terang benderang,” kata Roland Sitanggang.
Dugaan kuat berdasarkan hasil otopsi adalah pembunuhan, karena di kepala bagian belakang ditemukan luka karena benda tumpul.
Dalam proses penyidikan
Informasi yang dirangkum wartawan, Kamis (23/3/2023) di Mapolres Samosir menyampaikan, bahwa misteri kematian Sukat Soter sudah ditangani Satuan Reskrim.
“Berkas kasus itu sudah di Pidum, karena sebelumnya di Unit Lakalantas. Sudah diterbitkan LP model- A dan dalam proses penyidikan, namun tersangkanya belum dipastikan, bahkan beberapa saksi-saksi saat ini sedang dimintai keterangan, bahkan sudah dituangkan kedalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP-red),” kata sumber di Mapolres Samosir.
Mengenai apakah sudah ditetapkan tersangka pada kasus dugaan pembunuhan Sukat Soter Pintubatu, ia mengatakan akan akan koordinasi dulu dengan Kasat Reskrim.
“Akan saya konfirmasi dulu,” sebutnya.
Pantauan wartawan, kemarin malam pihak Polda Sumatera turun ke Samosir terkait misteri kematian Sukat Soter Pintubatu. Sejumlah personil Poldasu berada di Mapolres Samosir.
Sebelumnya pihak keluarga korban memohon Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman yang baru bertugas di Kabupaten Samosir, untuk mengusut kasus dimaksud, hingga penyebab kematian Sukat Soter diungkap terang benderang.
Sebelumnya, Rebecca Sigalingging, istri almarhum kepada wartawan menerangkan, setelah melihat hasil otopsi kematian suaminya, ada benturan benda tumpul pada posisi otak belakang dan badannya memar membiru, pihak keluarga melapor ke Polres Samosir karena diduga kuat suaminya dibunuh seseorang.
“Kita berharap Kapolres menjadikan kasus ini sebagai atensi, untuk mengungkap kejadian sebenarnya,” kata Rebecca Sigalingging.
Baca juga :
SOAL PANSUS ANGKET, ILAJ tunggu jawaban Ketua DPRD Pematang Siantar DALAM WAKTU 3 X 24 JAM
Ditimpa sepedamotor
Sebagaimana diketahui, almarhum Sukat Soter Pintubatu ditemukan meninggal persis ditimpa sepedamotornya, hingga sempat beredar informasi, sebagai korban Lakalantas.
Ketika itu, JT yang memberitahukan kepada istri korban Rebecca Sigalingging, dengan mengatakan “Kak, madabu abang markareta” (kak, jatuh abang naik kereta- red). Sontak Rebecca Sigalingging terkejut.
Selanjutnya, istri almarhum mendatangi TKP yang lokasinya tak jauh dari kediamannya, namun anehnya tempat korban ditemukan jarang dilaluinya sewaktu hidup.
Rebecca Sigalingging menerangkan, sesuai otopsi bahwa ada benturan benda tumpul di kepala bagian belakang suaminya.
“Sekujur badannya memar, bahwa suami saya adalah korban pembunuhan, tapi pelakunya merekayasa seolah-olah menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” kata Rebecca Sigalingging, yang juga menerangkan suaminya Sukat Soter Pintubatu.
Sementara Miduk Pintubatu, adik kandung korban mengatakan, sudah melaporkan dugaan pembunuhan abangnya ke Polres Samosir.
Dia merinci, otopsi dilakaukan 22 Oktober 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
“Kami menyimpulkan kematian almarhum tidak wajar,” kata Miduk Pintubatu. (Hatoguan Sitanggang/***)