MENTERI KOORDINATOR Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan mengatakan kejuaraan dunia F1PowerBoat Lake Toba 2023 merupakan kesempatan Danau Toba untuk tampil mendunia.
“Karena ini 180jt orang yang menyaksikan live di Eropa. Sekarang tinggal mengatur waktu pertandingan di sini sama orang nonton di Eropa,” ungkap Menko Luhut saat menyaksikan event internasional F1 PowerBoat di Danau Toba, Minggu (26/02/2023).
Ia menginformasikan bahwa pemerintah telah mengusulkan agar event tahunan tersebut dapat kembali dilaksanakan di Indonesia selama lima tahun ke depan.
“Setelah melihat infrastruktur di Danau Toba, mereka bilang malah bisa dilakukan lagi sampai 10 tahun ke depan. Mereka juga mau menyelenggarakan Jetski Oktober nanti di sini. Pesertanya 25 negara, nanti mengelilingi Pulau Samosir,” tuturnya.
Baca juga :
SYUKURI penyertaan Tuhan selama pandemi Covid-19, PAPOSMA Kota Medan PESTA BONA TAON
Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut juga mengungkapkan proyeksi pengembangan tim nasional untuk olahraga air tersebut.
“Tadi saya tanya berapa (biaya) kalo kita mau bikin satu tim di Indonesia, ternyata cukup mahal juga. Sekitar 3 hingga 5 juta Dolar Amerika. Tapi mungkin nanti suatu ketika Indonesia bisa buat jugalah,” cerita Menko Luhut.
Menurutnya, melalui perhelatan tersebut Indonesia dapat kesempatan melihat tim profesional F1PowerBoat berjalan dengan profesional dan memanfaatkan teknologi dan terkomputerisasi.
Baca juga :
Gubernur Sumut DIPERMALUKAN BAWAHAN, Kepala BKD AKUI KESALAHAN
Mengenai pengembangan pariwisata, Menko Luhut menyampaikan bahwa pihaknya segera menggelar koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Minggu depan kita akan dengan Kapolda dan Bupati rapat untuk ngatur ke depan, kita cari desainnya. Kita list down event, venuenya dimana, kapan saja, penanggung jawabnya apakah pemerintah pusat, pemda, atau private sektor. Jadi kombinasi dari itu semua saya kira akan membuat posisi Indonesia baik,” terangnya.
Sejumlah investor nasional yang ikut menyaksikan pertandingan, menurut Menko Luhut telah mengutarakan ketertarikan untuk berinvestasi di kawasan Danau Toba, salah satunya dengan membangun hotel.
“Jadi hotel di Samosir kan kurang, di Sibisa juga. Tapi kita akan larang bangun hotel bintang 3, supaya homestay, UMKM, tetap hidup,” tegasnya.
“Karena UMKM itu ternyata, kalo kita lihat di pinggir jalan sana, orangnya kan puluhan ribu. Jadi sekarang ini Balige ini akibatnya, traffic-nya sudah 70kali lebih dari daya tampungnya, karena event ini,” jabarnya.
Dirinya mengaku melihat antusiasme masyarakat dalam menonton. Menurutnya, masyarakat yang memadati sepanjang pantai Danau Toba juga memberikan dampak besar bagi UMKM.
“Jadi yang dilakukan sekarang ini penting melibatkan rakyat banyak. Jadi tidak hanya punya elit. Di sana saya lihat banyak sekali, puluhan ribu juga yang nonton dan bayarnya ke UMKM,” kata Luhut. (InfoPublik.id/***)