PENGURUS dan RELAWAN DPD Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Kabupaten Tulang Bawang Barat (TuBaBa) Provinsi Lampung, di bawah kepemimpinan Didik Kismoko bergerak membumikan Ganjar Pranowo hingga ke Desa/Tiyuh se Wilayah Kabupaten TuBaBa.
Hingga saat ini, sudah 107 Gardu Desa dari 9 kecamatan selesai terbentuk struktural kepengurusan setingkat Ketua, Sekretaris, bendahara, Humas, dan Logistik.
“Kita terus bergerak dibantu inisiator DGP, Daliman dalam membentuk Gardu. Alhamdulillah Posko DGP Kecamatan juga proaktif sehingga memudahkan kita dalam bergerak hingga struktural tingkat Desa.
Semangat seluruh jajaran yang semakin solid dalam pergerakan Ini semakin membuktikan bahwa Ganjar Pranowo adalah Capres yang dikehendaki seluruh masyarakat TuBaBa dan seluruh Indonesia tentunya,” kata Didik Kismoko dalam rilis yang disampaikan ke redaksi segaris.co, Sabtu (18/03/2023).
Dapat apresiasi
Gerakan dan gebrakan yang dilakukan DGP TuBaBa tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Umum DPP DGP, Raden Zieo Suroto.
“Hasil politik real ditentukan oleh seberapa besar dan seberapa banyak serta seberapa cepat DGP mau dan mampu mengorganisir dirinya sendiri,” kata Raden Zieo Suroto melalui WhatsApp, Sabtu (18/02/2023).
Disebutkan Raden Zieo Suroto, dengan pergerakan Panglima Tempur Politik Darat di setiap DGP Kabupaten dan Kota yang ada di wilayah Propinsi, diharapkan untuk membentuk kepengurusan DGP sampai tingkat Dusun dan RW/RT terlebih dahulu.
Baca juga :
Roy Savales Sidabalok: “Status A QUO kenapa CONSTATERING”
Raden Zieo Suroto mengingatkan, bahwa DGP bukanlah Ormas, bukan juga LSM. Dan bukan juga bagian atau bawahan dari orang-orangnya Ganjar Pranowo.
“DGP adalah gerakan relawan (gerakan rakyat semesta) yang independen, berdaulat dan mandiri. DGP bergerakan dukung Ganjar dengan berpedoman bersama pada tata-nilai yang terkandung dalam Tri-Sakti Bung Karno, Tri-Panji DGP dan Tri-Karsa DGP,” kata Raden Zieo Suroto yang menambahkan bahwa DGP didesain sebagai pergerakan akar rumput, grassroot, dan bottom-up.
“DGP bukanlah seperti gerakan politik para elit yang hanya mengandalkan mobilisasi massa dan penggiringan opini,” kata Raden Zieo Suroto. (Ingot Simangunsong/***)