SEPEKAN PASCAGEMPA Turki-Suriah, jumlah korban jiwa 33.000 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Menurut data, 29.605 tewas di Turki, dan di Suriah, mencapai 3.574 orang, sehingga totalnya 33.179.
Sejumlah politisi yang terkena dampak gempa dan pihak oposisi menuduh pemerintah lamban dan upaya bantuan yang tidak memadai.
Musibah gempa, terjadi saat Presiden Recep Tayyip Erdogan menghadapi pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan pada Juni 2023.
Sebelum bencana, popularitas Erdogan telah jatuh karena inflasi yang melonjak dan mata uang Turki merosot.
Erdogan juga menuai kritik mengapa tentara, yang memainkan peran kunci setelah gempa bumi pada 1999, tidak didatangkan lebih cepat.
Erdogan telah mengakui adanya masalah, seperti tantangan pengiriman bantuan meskipun jaringan transportasi rusak, tetapi dia mengatakan situasinya telah terkendali.
Erdogan telah menyerukan solidaritas dan mengutuk politik yang sengaja memecah belah.
Ketua PGRI Simalungun, Zocson Midian Silalahi (kanan depan)
Di lapangan, tim penyelamat masih menemukan banyak korban selamat dari puing-puing pada Minggu. Namun peluang untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin tipis.
Di Antakya, Turki selatan, distrik pusat salah satu kota yang terkena dampak gempa terparah, pedagang mulai mengosongkan toko mereka pada Minggu untuk mencegah barang dagangan dicuri oleh penjarah.
Penduduk dan pekerja bantuan yang datang dari kota-kota lain menyebutkan kondisi keamanan yang memburuk. Perampokan dan penjarahan mulai marak.
Di Suriah, bencana melanda parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak. Daerah ini menerima sedikit bantuan dibandingkan dengan daerah yang dikuasai pemerintah.
“Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut,” kata Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths melalui akun Twitternya.
Ia berada di perbatasan Turki-Suriah, di mana hanya satu penyeberangan yang dibuka untuk pasokan bantuan PBB.
“Mereka benar-benar merasa ditinggalkan,” kata Griffiths yang menambahkan sedang berfokus untuk menangani kekurangan bantuan kepada korban gempa Suriah. (***)