KETUA FORUM TANI SEJAHTERA (Futasi), Tio Merli boru Sitinjak (54) mengalami luka lebam, memar dan membengkak di bagian mata kiri akibat pukulan BRUTAL oknum sekuriti PTPN III Kebun Bangun, Rabu (25/01/2023).
“Kami diserang dengan cara brutal oleh sejumlah oknum. Saya mengalami luka memar di mata kiri. Tindakan brutal ini, sudah kami laporkan ke Polres Pematang Siantar,” kata Tio Merli boru Sitinjak, warga Jalan Blok VIII, Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (25/01/2023) dengan menunjukkan SURAT TANDA TERIMA LAPORAN POLISI Nomor: STTLP/B/37/I/2023/SPKT/Res P Siantar/Sumut tertanggal 25 Januari 2023 yang diterima Aiptu Sarmail R Purba.
Tio Merli boru Sitinjak, tidak seorang diri melaporkan kejadian mengenaskan tersebut. Ada 6 korban lainnya, yakni; Selvia Ramadhani (30), Denara Sihotang (20), Vio (11), Tiurlina Sihombing (40), Wirtawati Sitanggang (33) dan seorang mahasiswa, Mario Gloryes Situmorang (27).
KRONOLOGI Sekuriti PTPN III Kebun Bangun menyerang masyarakat
Pada 25 Januari 2023, pukul 10.08 WIB, ratusan sekuriti PTPN III Unit Kebun Bangun, dengan membawa batu, kayu, rotan dan belati di kaki, mendatangi rumah-rumah masyarakat.
Dengan brutal, mereka menghancurkan tanaman dan rumah-rumah masyarakat Kampung Baru, Kelurahan Gurila, Kota Pematang Siantar.
Baca juga :
KASUS pengosongan lahan di Pematang Siantar, Tio Merly boru Sitinjak: “Bu Wali, TOLONG DATANG dan PERHATIKAN KAMI…“
Setelah itu, oknum sekuriti memukuli Tio Merli boru Sitinjak (ketua Forum Tani Sejahtera) hingga wajah dan matanya bengkak dan lebam.
Tidak hanya itu, sejumlah oknum sekuriti, juga memukuli masyarakat lainnya dan melempari dengan tanah, batu dan kayu ke arah masyarakat dan rumah rumah masyarakat, yang mengakibatkan banyak masyarakat terluka terkena lemparan dan rumah warga rusak.
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak, KAMI TETAP BERTAHAN karena HIDUP dari BERTANI
Beberapa masyarakat dan mahasiswa juga dikeroyok hingga mengalami luka dan terjadi pengerusakan sepedamotor mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa yang dipukuli adalah mahasiswa yang selama ini menunjukkan solidaritas mendukung perjuangan masyarakat untuk mendapatkan keadilan terhadap perilaku oknum PTPN III yang mau menyerobot tanah masyarakat.
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak: “Bermula dari hadirnya OKNUM NGAKU dari BPN PUSAT”
Menurut seorang mahasiswa, bahwa selama ini, mereka menjalankan progam pendidikan gratis bagi masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Akibat peristiwa tersebut, puluhan masyarakat dan mahasiswa terluka, anak anak ketakutan.
Tidak dapat menerima tindakan brutal itu, masyarakat menyampaikan laporan pengaduan dan mohon perlindungan hukum di Polres Pematang Siantar dan Polsek Martoba.
Saat membuat laporan pengaduan, masyarakat didampingi oleh relawan FRONT GERILYAWAN SIANTAR serta pengacara masyarakat: Gibson Aruan, Alwi Siregar dan Agusman Silaban.
Front Gerilyawan Siantar dan PENGACARA MASYARAKAT mendesak Kapolri mengambil alih kasus tersebut.
“Kami menganggap Polresta Pematang Siantar tidak mampu menjaga keamanan masyarakat Kota Pematangsiantar, karena sudah berulang kali pihak PTPN III Unit Kebun Bangun melakukan tindak pidana kekerasan,” kata mereka. (Deddy Atmaja/***)