DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP) Solidaritas Angkutan dan Transportasi Umum (SATU) Becak Bermotor (Betor) berunjuk-rasa di Kantor Wali Kota, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (24/01/2023).
Mereka menagih janji Wali Kota, Bobby Afif Nasution, untuk meremajakan Betor serta membantu isteri para pengemudi Betor lewat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang disampaikan saat menerima demo pada 20 Desember 2021.
“Apa yang dijanjikan Wali Kota, hingga hari ini belum direalisasikan,” kata Johan Merdeka yang memimpin unjukrasa ratusan pengemudi Betor.
Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota, katanya, harus lebih serius memperhatikan keberlangsungan Betor yang merupakan salah-satu icon Kota Medan, diantara icon-icon lainnya seperti Istana Maimun, Mesjid Raya, maupun Rumah peninggalan Tjong A Fie.
Dalam tuntutannya, mereka meminta agar Pemerintah Kota Medan dapat memberikan kesejahteraan kepada para pengemudi Betor dan keluarganya lewat program PKH, KIS/JKN, KIP, PIP, atau BPNT.
Selain itu, mereka juga meminta agar Pemko dapat membangun perumahan bagi pengemudi Betor serta masyarakat miskin lainnya yang ada di Kota Medan.
“Indonesia adalah negeri yang kaya raya, subur dan makmur yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945 yang di dalam salah satu pasalnya mengamanatkan, agar fakir miskin dan anak-anak terlantar sepenuhnya dipelihara oleh negara. Hal inilah yang menjadi dorongan kuat kami, agar pemerintah benar-benar bekerja dan serius untuk memberikan pelayanan terbaik buat rakyatnya, terutama untuk rakyat miskin di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan sekitarnya,” katanya.
Kriteria miskin tersebut ada pada para pengemudi Betor dan keluarganya, yang hampir mayoritas hidup dengan mengontrak atau menyewa rumah.
Dalam orasinya, Johan mengungkapkan, situasi dan kondisi para pengemudi Betor pada saat pandemi Covid-19 hingga hari ini belumlah stabil.
Di samping pendapatan yang belum mampu memenuhi nafkah hidup sehari-harinya dan terkadang tidak membawa hasil apa pun ke rumah, kondisi sulit itu semakin diperparah dengan hadirnya angkutan umum berbasis online dan juga angkutan bus Trans Metro Deli.
“Persaingan juga semakin ketat dan keresahan para pengemudi Betor semakin dalam dengan kondisi armadanya yang hampir kebanyakan sudah tidak layak dan sudah tidak memenuhi standard angkutan transportasi umum,” kata Johan Merdeka yang juga menyebutkan, Betor juga ikut memberikan kontribusi untuk APBD Kota Medan dengan membayar speksi dan uji KIR.
“Sangat disayangkan, Bobby Afif Nasution besar cakap. Orang Medan bilang, banyak bongaknya. Janjinya pada saat itu adalah akan melakukan peremajaan dan membantu istri-istri abang Betor untuk dibuatkan Kelompok Usaha Bersama.
Bulan demi bulan, apa yang dijanjikan tidak kunjung tiba, dari pemberkasan hingga audiensi tidak juga ada respon. Apakah ini cermin dari sosok pemimpin Kota Medan? Dimana banyak anggaran lebih diprioritaskan kepada infrastruktur dibandingkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin kota?,” ujarnya.
Ia mempertanyakan, apa ada anggaran untuk peremajaan Betor. Sedangkan untuk revitalisasi Lapangan Merdeka, pembelian Medan Club bisa dilakukan Wali Kota mau pun Gubernur.
Tampak massa dengan Koordinator Lapangan, Tazmaruddin dan Ahmad Zulham Nasution ini membawa beberapa poster dari karton yang diantaranya bertuliskan, “Kami Butuh Kepastian, Tidak Perlu BONGAK”, “Sejahterakan Abang-Abang Betor dan Rakyat Miskin.”
Dalam pernyataan sikapnya, DPP SATU Betor meminta alokasikan APBD buat peremajaan Betor, berikan sepenuhnya bantuan program kesejahteraan sosial kepada para pengemudi Betor dan keluarganya, lakukan pemutihan KIS Mandiri dan ubah statusnya dari KIS Mandiri menjadi Peserta JKN/KIS Gratis kepada para pengemudi Betor dan keluarganya, serta berikan pendidikan dan kesehatan gratis buat pengemudi Betor dan keluarganya agar mereka dapat hidup layak dan manusiawi.
Setelah lama berorasi, massa kemudian ditemui Bobby Afif Nasution yang akan segera memenuhi janjinya untuk melakukan peremajaan Betor dan akan lewat program UMKM Kota Medan.
Bobby meminta agar DPP SATU Betor dapat memberikan data keanggotaannya untuk secepatnya dilakukan verifikasi data oleh Pemko Medan. (Sipa Munthe/***)