MINGGU 22 Januari 2023, gempa berkekuatan magnitudo 5.3 guncang wilayah Sulawesi Utara, dengan pusat gempa di 143 km Tenggara Melonguane.
Waktu terjadi gempa yakni pada pukul 04.06 WITA atau Pukul 03.06 WIB. Kedalaman pusat gempa di 10 km.
Arahan BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Saran BMKG, tetap hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi.
Sebelum Gempa, Ini yang Terjadi
Gempa bumi akan terjadi jika ada tanda-tanda berikut ini.
Inilah tanda sebelum gempa bumi terjadi.
Ada lima tanda gempa bumi akan terjadi.
Jika sudah tahu akan terjadi gempa bumi maka antisipasi dampak parah gempa bumi.
Simak tanda gempa bumi akan terjadi. Akan terjadi hal-hal yang tak biasa sebelum guncangan gempa bumi.
Berikut ini tanda-tanda gempa bumi yang dikutip dari bpbd.bulelengkab.go.id.
Baca juga :
Wakil Ketua Umum INTI, Tomi Wistan: “TIDAK BENAR TELAH TERJADI INTOLERANSI di Kota Pematang Siantar”
Awan Berbentuk Tidak Biasa
Lihat ke langit. Bila menemukan awan dengan posisi tegak dan bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon, atau batang, Anda harus berhati-hati.
Awan ini biasanya muncul sebelum gempa terjadi.
Munculnya awan tersebut disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah gelombang elektromagnetis.
Gelombang elektromagnetis berasal ari patahan atau pergeseran lempeng bumi.
Walaupun begitu sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis melainkan karena angin.
Alat Elektronik
Perlatan elektronik akan mengalami gangguan tidak wajar sebelum terjadi gempa bumi.
Misalnya lampu neon redup atau televisi yang bersuara ‘brebet’.
Bila hal itu terjadi kemungkinan sedang ada gelombang elektromagnetik seelum gempa.
Baca juga :
rasa MUAK, rasa KECEWA
Hewan Gelisah
Perhatikan gelagat hewan peliharaan Anda atau binatang yang di dekat tempat Anda berada.
Beberapa hewan mungkin gelisah atau pergi menyelamatkan diri ketika merasakan gelombang elektromagnetik.
Cahaya Gempa
Cahaya gempa tidak selalu muncul namun bisa menjadi tanda gempa bumi yang besar.
Cahaya ini akan muncul sekilas. Beberapa kali cahaya ‘misterius’ ini muncul sesaat sebelum terjadi gempa.
Cahaya langka itu muncul sebelum terjadi gempa Meksiko dan gempa Lombok.
Menurut ahli, kilatan cahaya aneh itu disebabkan oleh sifat listrik batuan tertentu, seperti batuan basal dan gabbrol yang memiliki cacat kecil dalam kristal mereka.
Baca juga :
Kehadiran MUI sangat dibutuhkan, DI BAWAH KEPEMIMPINAN Hj Susanti Dewayani, KERUKUNAN TETAP TERJAGA
Saat gelombang seismik menyerang, muatan listrik di bebatuan tersebut mungkin dilepaskan dan menimbulkan cahaya aneh.
“Saat alam menekankan bebatuan tertentu, muatan listrik diaktifkan, seolah-olah ada baterai di kerak Bumi yang menyala,” ujar Friedemann Freund seorang profesor fisika dari San Jose State University dalam wawancara dengan National Geographic, Juli 2014.
Menurut Freund yang juga seorang peneliti senior di NASA Ames Research Center, kilatan cahaya sebelum gempa ini juga dijuluki petir gempa.
Saat petir gempa terbentuk, ia memiliki bentuk dan warna yang berbeda.
Umumnya petir gempa berwarna kebiruan yang tampak keluar dari tanah kemudian melayang di udara selama puluhan detik hingga hitungan menit dan kilatannya bisa merentang sampai 200 meter.
Gempa Kecil
Gempa berskala kecil bisa menjadi pertanda gempa susulan yang jauh lebih besar. Gempa itu bisa saja berlangsung singkat. (***)