POKOKE, bagi partai mana pun yang minim, apalagi nihil kader partai yang otentik, berlakulah adagium begini,
“Semakin lama semakin banyak #WongCilik atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah, #MBR yang semakin KECANDUAN POLITIK UANG, maka pasti semakin nikmat-lah partai itu rasaaaa!!”
Pokoke ngotot terus, ngotot dukung Pileg dengan Sistem Proporsional Terbuka adalah caranya partai ini untuk terus dapat menikmati kondisi semakin kecanduannya #Wong Cilik pada praktek politik uang.. tak peduli Wong Cilik pun semakin lama semakin kurang berdaulat!!!
Pokoke, yang paling penting semakin lama semakin nikmat terus, nikmat dirasa oleh partai-partai yang menolak keras Pileg dengan kembali ke Sistem Proporsional Tertutup. Saat ini baru partai PDIP dan PBB yang mendukung Proporsional Tertutup.
Sedangkan contoh partai yang bersuara keras menolak adalah partai NasDem, diikuti oleh partai Golkar. Bahkan partai Gerindra-pun mulai menolak Pileg kembali gunakan Sistem Proporsional Tertutup.
Sebagai Rakyat dan warga negara biasa, bukan elit politik kita semua hanya bisa menonton pertarungan politik antar partai yang sangat menentukan berapa jumlah kursi DPR-RI, DPRD Propinsi, Kabupaten dan Kota yang diperoleh masing-masing partai pada hari Pencoblosan Pileg tanggal 14 Februari 2024 nanti.
RUGINYA PARTAI MINIM KADER, APALAGI NIHIL KADER
“Atau dengan kata lain, Pileg dengan Sistem Proporsional Tertutup akan menjadi kerugian besar bagi partai mana pun yang minim kader, apalagi nihil kader partai yang otentik seperti partai NasDem dan Demokrat dalam berebutan kursi DPR.”
Dengan Pileg gunakan kembali Sistem Proporsional Tertutup seperti Pileg 1999 dan Pileg 2004, maka mengakibatkan partai-partai yang minim kader, apalagi nihil kader partai yang otentik ini, terpaksa dan dipaksa harus berjuang keras berebutan sebanyak-banyaknya jumlah kursi DPR-RI dan DPRD Propinsi, Kabupaten dan Kota.
Berebutan kursi melawan partai-partai yang memiliki Kader Partai Otentik yang jumlahnya lebih banyak dan lebih berkwalitas seperti PDI-Perjuangan dan PKS.
“Partai-partai yang minim kader, apalagi nihil kader otentik ini terpaksa dan dipaksa melawan PKS dan PDI-Perjuangan di dalam Pemilu, atau Pileg dan Pilpres Serentak tahun 2024, saat ini pastilah berat sekali mereka rasa.”
NOLAK ?? JANGAN COBLOS PARTAI ITU !!
Jadi kini, bagi Kita sebagai warga-negara biasa yang bukan kader atau pun anggota partai mana pun, namun yang benar-benar menginginkan DEMOKRASI kita ini membuat Rakyat, terutama #WongCilik menjadi lebih bermartabat dan berdaulat, cukup catat-catat sajalah kelakuan dari 9 partai parlemen itu.
CATAT, apakah PDI-Perjuangan, atau Gerindra, atau PKB, atau Golkar, atau PPP, atau pun PAN, apalagi Demokrat, atau PKS atau pun NasDem yang menolak Pileg kembali gunakan Sistem Proporsional Tertutup….?? ”
Yang nolak, jangan dong coblos partai itu! Gitu aja kok repot…
Penulis, Sabar Mangadoe, Penasehat DPP DGP #DulurGanjarPranowo