INDONESIA dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penyelenggaraan Haji 1444 H/2023 M.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
Baca juga :
Habisi 600.000 poundsterling dan waktu 1.000 jam, ANGELO MASTROPIETRO rubah GUA 700 tahun jadi RUMAH IDAMAN
“Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah,” jelas Menag di Jeddah, Minggu, 8 Januari 2022.
Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota.
Baca juga :
TIDAK INDAHKAN peringatan SatPol PP, Tenda “Imlek Fair” Pematang Siantar dibongkar PAKSA
Selain tentang kuota, kesepakatan ini mengatur pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah. Kemudian, beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.
Menag dan Menteri Haji Saudi menyepakati tidak adanya pembatasan usia dalam ibadah Haji 2023. Pemerintah Arab Saudi sempat membatasi usia jemaah haji saat pandemi, usia jemaah haji 2022 mesti di bawah 65 tahun.
“Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini,” kata Menag.
Baca juga :
Hj Susanti Dewayani: “Bisa menggunakan Lapangan H Adam Malik untuk kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya”
Dalam pertemuan itu, Menag sempat melobi tambahan kuota haji bagi warga Indonesia. Pertimbangannya, antrean jemaah Haji Indonesia sangat panjang.
Menteri Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi. Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
“Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan,” kata Tawfiq. (***)