KABUPATEN Labuhan Batu Utara (Labura) berhasil meraih nilai tertinggi pada Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 lewat Program Bupati Ngantor di Desa (Bungdes).
Program Bungdes yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Labura dinilai sangat inovatif untuk kategori kabupaten/kota. Program ini mempercepat penyelesaian masalah di desa-desa.
Juara kedua untuk kategori kabupaten/kota diraih RSUD Tarutung dengan program Harapan Hidup dengan Setetes Darah (HIPAS).
Sedangkan aplikasi Pelayanan Administrasi Kependudukan berbasis Online (PERKEBBAS) Dinas Dukcapil Kabupaten Dairi berada di posisi ketiga.
Baca juga :
Edy Rahmayadi DATANG, Rp50 miliar digelontorkan untuk REVITALISASI Stadion Sangnaualuh
Baca juga :
Hadiri Natal HKI di Pematang Siantar, Edy Rahmayadi: “HANYA IMANLAH YANG MENGUATKAN KITA”
“Kita harus terus berinovasi, jangan pernah berhenti dan yang sudah bagus itu diteruskan demi meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat, mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bupati/walikota lainnya,” kata Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, usai memberikan hadiah kepada para pemenang di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan, Selasa (06/12/2022).
Ke depannya, Edy Rahmayadi berharap pemerintah kabupaten/kota dan OPD sejajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dapat memberikan inovasi yang mampu menampung berbagai ide masyarakat, produk inovatif dan desain.
Dia berharap inovasi-inovasi yang diberikan mampu memberikan perubahan signifikan, cepat, tepat dan menyelesaikan masalah yang ada.
“Inovatif berarti dia harus bisa diterapkan dan mampu menyelesaikan masalah. Tujuan kita membuat inovasi adalah membuat perubahan yang lebih cepat dan signifikan. Dan itu berawal dari ide,” terang Edy Rahmayadi kepada awak media didampingi Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut, Ilyas S Sitorus.
Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus, mengatakan melalui program Bungdes pihaknya mencoba menyelesaikan permasalahan di desa, terutama masalah pertanian.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, pemerintah bisa langsung berinteraksi dan berdiskusi dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Ini upaya kita untuk menjemput bola, memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung sehingga kita tahu benar apa yang menjadi masalah di desa tersebut. Mudah-mudahan ini bisa terus kita kembangkan,” kata Hendriyanto.
Untuk Kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprovsu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjadi yang terbaik melalui programnya Integrasi Penanggulangan Bencana.
Posisi kedua dimenangkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui aplikasi Sistem Pengendalian Program Prioritas Pembangunan Daerah (SEPPEDA).
Di posisi ketiga ada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melalui aplikasi SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) online yang dikembangkan menjadi Karejo (Kinerja Aparatur dengan Jaringan Online).
Hadir pada acara ini Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu, Walikota Pematang Siantar, Susanti Dewayani, dan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat. Hadir juga Dewan Juri Lomba Inovasi Daerah Pemprovsu 2022, OPD terkait Pemprov dan kabupaten/kota Sumut. (Sipa Munthe/***)