RUMAH SAKIT Umum Daerah (RSUD) Parapat bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Simalungun dan Pro Emergency, menggelar Pelatihan Basic Trauma Cardiovascular Life Support (BTCLS) di Hotel Atsari, Kota Turis Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (29/11/2022).
Direktur RSUD Parapat, dokter Jimmy Gultom mengungkapkan, bahwa kegiatan pelatihan BTCLS tersebut merupakan agenda rumahsakit dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk menuju pelayanan lebih baik.
“Pelatihan ini akan dilanjutkan pada agenda tahun 2023, dengan misi membangun sumber daya manusia supaya lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya diikuti para perawat (PPNI), tetapi juga para dokter,” kata Jimmy Gultom yang menyebutkan bahwa RSUD Parapat sudah pernah melayani 3 warga negara asing yang melakukan kunjungan wisata ke Parapat.
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak, KAMI TETAP BERTAHAN karena HIDUP dari BERTANI
Baca juga :
KASUS pengosongan lahan di Pematang Siantar, Tio Merly boru Sitinjak: “Bu Wali, TOLONG DATANG dan PERHATIKAN KAMI…“
Jimmy Gultom menyambut baik kerjasama yang terjalin dengan PPNI Sumut dan Kabupaten Simalungun serta Pro Emergency dalam penyelenggaraan pelatihan yang digelar gelar selama 5 hari, dimulai pada Minggu, 28 Nopember 2022.
Gelar pelatihan BTCLS diikuti 35 peserta, terdiri 25 mewakili RSUD Parapat dan 10 dari RSUD Rondahaim, Raya.
Menurut Jimmy Gultom, kehadiran RSUD Parapat, tidak hanya melayani pasien di sekitaran Parapat saja, tetapi juga dari Kabupaten Toba dan Samosir, bahkan ada pasien dari Jember, dan Bali.
“Diharapkan melalui pelatihan ini, para peserta dapat memberikan kontribusi pelayanan yang lebih prima, dan empunyai keterampilan dalam pelayanan, serta bukan sekadar mendapatkan sertifikat,” kata Jimmy Gultom.
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak: “Bermula dari hadirnya OKNUM NGAKU dari BPN PUSAT”
Baca juga :
Di Hari Guru Nasional, Rumah Aspirasi H Novri Aritonang peduli guru SLB Pematang Siantar
Jangan disia-siakan
Wakil Ketua Bidang OKK DPW PPNI Sumatera Utara, Aswin Syahputra mengingatkan, agar para peserta pelatihan BTCLS tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk penambahan pengetahuan terkait peningkatan pelayanan terhadap pasien.
“Jangan disia-siakan pelatihan ini. Di Simalungun ini, hampir 1.000 tenaga kesehatan perawat, hari ini hanya 35 orang mendapatkan kesempatan, Jangan terfokus pada sertifikat, tetapi yang lebih penting adalah penambahan pengetahuannya, yang diberikan narasumber profesional yang diakui tingkat internasional dari Pro Emergency,” kata Aswin Syahputra yang juga Ketua DPD PPNI Labuhanbatu tersebut.
Aswin Syahputra menggambarkan, kawasan wisata Parapat, dikenal sebagai kawasan wisata skala prioritas, dan pelayanan kesehatan menjadi salah satu perhatian dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan domestik mau pun mancanegara.
“Ilmu yang didapat dalam pelatihan ini, sangat luar biasa,” kata Aswin Syahputra.
Mengapresiasi terselanggaranya pelatihan
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kabupaten Simalungun, Syahrul Nasution mengapresiasi terselenggaranya pelatihan BCTLS yang diprakarsai Direktur RSUD Parapat, dokter Jimmy Gultom.
“Kita apresiasi pelatihan tersebut, untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (perawat) dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik, terkhususnya di RSUD Parapat,” kata Syahrul Nasution.
PPNI Simalungun, kata Syahrul Nasution, mengharapkan hal yang sama, juga dapat dilaksanakan pihak manejemen rumah sakit di Kabupaten Simalungun, yang tujuannya untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.
“Dengan ditambahnya penguatan pengetahuan, khususnya BTCLS bagi perawat dan dokter, akan lebih membaik sinergitas pelayanan. PPNI Simalungun siap untuk mendorong para perawat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan seperti ini,” kata Syahrul Nasution.
Kemudian, Manager Operasional Pelatihan Pro Emergency, Ns Rozi Buana S.Kep, M.Kep yang juga sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut, mengungkapkan, pelatihan sangat penting diikuti untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pasien.
“Melalui pelatihan ini, kita harapkan akan semakin banyak tenaga perawat yang berkualitas dan tidak diragukan lagi,” kata Rozi Buana yang menyebutkan Pro Emergency memang bergerak dalam mempersiapkan tenaga-tenaga perawat terampil.
Disebutkannya, langkah yang dilakukan RSUD Parapat, sudah tetap, dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, yang ke depannya sudah tidak diragukan lagi dalam mempergunakan alat kesehatan yang berkaitan dengan pelatihan yang diikutinya. (Ingot Simangunsong/***)