Segaris.co
Kamis, 11 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Filosofi ”ULOS” dalam perspektif budaya BATAK TOBA

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
28 November 2022 | 09:23 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh| Valentino D.P Gultom

 

MANUSIA adalah mahluk yang multidimensional. Salah satu dimensinya yang menonjol adalah dimensi simbolik.

Ia menghidupi berbagai aneka simbol, dan dengan landasan itu manusia disebut animal symbolicum.

Manusia selalu hadir dan menghadirkan simbol sebagai wujud ekspresi dari dirinya. Wujud ekspresi manusia dalam simbol merupakan salah satu bentuk humanisasi atau pemanusiaan manusia.

Simbol menjadi salah satu bagian yang tidak terlepas dari diri manusia. Simbol adalah tanda yang menghadirkan sesuatu yang ditindakkan.

Sekali pun manusia tidak terlepas dari simbol, manusia itu juga merupakan simbol yang hidup.

Manusia dikatakan sebagai simbol yang hidup karena segala aktivitas yang dilakukan bersifat simbolis dan ekspresif.

 

Apa yang tampak pada tubuh manusia adalah ungkapan dari dalam diri seseorang tersebut.

Manusia dan simbol merupakan dua kenyataan yang tidak bisa dilepaskan. Manusia yang selalu hadir dan menghadirkan simbol juga tidak terlepas dari kebudayaan.

Kebudayaan yang ada pada diri manusia itu hidup karena simbol. Simbol juga merupakan bagian dari kebudayaan dalam kaitannya dengan manusia.

Manusia dan kebudayaan merupakan dua bagian yang dihubungkan oleh simbol. Simbol merupakan bagian yang menghidupkan dan mempererat manusia dan kebudayaan.

Dengan simbol, manusia mengalami kehangatan dan rasa aman dalam masyarakat atau budaya yang dihidupi.

Dengan kata lain, simbol menyentuh afeksi dan relung jiwa manusia yang terdalam sehingga membawa manusia pada kesadaran yang terdalam untuk menjaga kebudayaan yang dihidupi.

 

Secara konkret, penulis memberi gambaran bahwa manusia, simbol dan kebudayaan sama dengan tubuh, jiwa dan roh.

Pada tulisan ini, penulis hendak mengulas secara filosofis bagaimana simbol tersebut terjadi dan hidup dalam keseharian manusia.

Mari kita lihat dari perspektif kebudayaan Batak Toba. Suku Batak menjadi salah satu suku yang memiliki banyak sejarah khusunya pada bagian simbol.

Simbol-simbol yang ada pada kebudayaan Batak Toba tampak pada ritual, adat atau ornament-ornamen yang ada. Salah satu simbol yang sampai hari ini hidup dan dilestarikan salah satunya ialah Ulos.

Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang dikenal secara umum. Ulos merupakan kain panjang yang berbentuk selendang dengan memiliki berbagai corak dan fungsi yang berbeda.

Ada berbagai jenis macam Ulos, namun yang akan diinterpretasikan penulis adalah makna Ulos secara umum dalam kehidupan masyarakat Batak Toba.

Dalam keseluruhan hidup masyarakat Batak Toba, Ulos menjadi sesuatu yang sangat berharga. Dalam buku filsafat Batak yang ditulis T.M Sihombing tentang kebiasaan-kebiasaan adat istiadat, ia mengatakan bahwa “Ulos merupakan pengikat kasih sayang antara seseorang dengan orang lain.”

Dalam hal ini, kesenian selalu melukiskan sebuah unsur atau aspek alam kodrat ditambah tanggapan atau pengolahan manusia.

Pengolahan itu tampak pada kadar eksistensi dalam ragam jenis barang yang diyakini secara bersama memiliki nilai keindahan. Semuanya itu mengandung unsur keindahan.

Menurut tradisi yang ada, Ulos merupakan salah satu warisan budaya Batak yang sampai hari ini eksistensinya tetap terjaga.

Ulos merupakan kain tenun Batak yang diyakini memiliki nilai religius dan sosial. Nilai-nilai itu tampak ketika ulos dipakai dalam acara-acara atau adat-istiadat. Contohnya dalam acara pernikahan, ulos menjadi salah satu syarat sahnya adat pernikahan.

Kemudian, ulos juga menjadi pemersatu diantara masyarakat Batak. Kemudian, eksistensi ulos tergantung pada populasi masyarakat Batak yang setia untuk menjaga dan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Kecenderungan yang terjadi saat ini pada masyarakat Batak Toba, ulos serta penggunaannya tidak dihayati secara penuh. Pemaknaan ulos hanya terjadi pada acara-acara tertentu yang berkedok fashion.

Ulos merupakan jati diri orang Batak. Sekali pun pemaknaan yang terjadi sudah berkurang dari sebelumnya, ulos akan tetap menjadi identitas bagi masyarakat Batak Toba.

Simbol ulos sebagai sesuatu yang berkaitan dengan hubungan kekeluargaan akan tetap hidup dalam dinamika kehidupan orang Batak yang setia dan menjaga nilai serta hakikatnya.

(Penulis, Mahasiswa St. Thomas, Fakultas Filsafat dan Teologi Pematang Siantar)

Tags: BatakBatak TobaFilosofiTobaUlos
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo mengangkat Edy Rahmayadi sebagai Menteri Pertahanan RI

by Ingot Simangunsong
9 September 2025 | 13:25 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan SALAH satu pos menteri yang strategis dalam perombakan Kabinet Merah Putih yang kedua, Senin (8/9/2025) adalah...

Read more
Buah Pikir

NARKOLEMA: Narkoba lewat mata

by Ingot Simangunsong
8 September 2025 | 14:31 WIB
0

Oleh | Ir Saut Situmorang, ST, MT DI era digital saat ini, masyarakat hidup dalam pusaran teknologi. Gadget, terutama telepon...

Read more
Buah Pikir

Menolak PENGHIANAT menjadi KETUA PARTAI

by Ingot Simangunsong
8 September 2025 | 12:13 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan SEBAGAI kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tentu harus mengapresiasi dan menghormati surat DPP PDI Perjuangan...

Read more
Buah Pikir

Gagal antisipasi demo, Presiden Prabowo pecat Listyo dan Tito!

by Ingot Simangunsong
8 September 2025 | 10:55 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan JIKA Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pro aktif, maka jatuhnya 10 orang...

Read more
Buah Pikir

Harun Masiku dicari, Muryanto Amin dinanti

by Ingot Simangunsong
6 September 2025 | 15:46 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BELUM lama berselang, Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) yang melakukan ...

Read more
Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

by Ingot Simangunsong
4 September 2025 | 00:02 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PASAL 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum...

Read more

Berita Terbaru

News

Ranperda P-APBD Samosir 2025 disahkan jadi Perda

10 September 2025 | 20:04 WIB
News

Menkeu Purbaya ungkap akar krisis ekonomi 1998 hingga era Jokowi, siapkan strategi pemulihan di masa Prabowo

10 September 2025 | 18:39 WIB
Kolom

Berhala itu akan DITINGGALKAN dan KESEPIAN

10 September 2025 | 10:32 WIB
Kolom

Ketika pemikiran digiring dan diskat pada kotak-kotak

10 September 2025 | 00:01 WIB
News

Disnaker Sumut amankan aset 1.200 meter persegi yang puluhan tahun digunakan secara ilegal

9 September 2025 | 15:23 WIB
Kolom

Pak Presiden, jangan sebatas MENGGANTI saja

9 September 2025 | 15:10 WIB
News

Kadis Pendidikan Samosir buka Lomba Gerak Jalan SD se-Kecamatan Palipi peringati Haornas ke-42

9 September 2025 | 13:37 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo mengangkat Edy Rahmayadi sebagai Menteri Pertahanan RI

9 September 2025 | 13:25 WIB
Buah Pikir

NARKOLEMA: Narkoba lewat mata

8 September 2025 | 14:31 WIB
News

Geopark Kaldera Toba raih kembali green card UNESCO, Bupati Samosir apresiasi peran Gubernur Sumut

8 September 2025 | 14:15 WIB
Buah Pikir

Menolak PENGHIANAT menjadi KETUA PARTAI

8 September 2025 | 12:13 WIB
Buah Pikir

Gagal antisipasi demo, Presiden Prabowo pecat Listyo dan Tito!

8 September 2025 | 10:55 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita