MUSIBAH GEMPA Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) dengan Magnitudo 5,2 SR, hingga pukul 20.00 WIB mencatat bertambahnya jumlah korban yang meninggal dunia dan kebanyakan anak-anak.
Berdasarkam data dari BPBD Kabupaten Cianjur, selain korban meninggal dunia 162 orang, tercatat 326 luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Selain itu tercatat juga 2.345 rumah dan bangunan mengalami rusak dan ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.
Hingga saat ini pendataan dan evakuasi masih terus dilakukan bersama tim SAR Gabungan.
Sebelumnya Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa gempa susulan masih dirasakan di lapangan.
Namun, ia memastikan bahwa kekuatan gempa susulan itu lebih kecil dari gempa sebelumnya.
Baca juga :
Ganjar Pranowo JALAN KAKI 3 KILOMETER dikerumuni warga
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk tetap waspada dan mengungsi apabila dirasa rumah tempat tinggap belum aman atau berbahaya.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempabumi,” kata Abdul Muhari, Senin petang.
Baca juga :
Pelatihan kader Posyandu untuk percepatan penurunan angka stunting
Hari ini dimulai evakuasi
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, evakuasi akan dimulai hari ini, Selasa (22/11/2022) pagi, dengan beberapa helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang siap membantu.
Saat ini, telah ada ratusan relawan yang tiba di Kabupaten Cianjur untuk membantu proses evakuasi.
Baca juga :
GEMPA Ciganjur, sudah 56 meninggal dan 1.362 bangunan rusak
“Relawan tersebut terdiri dari petugas SAR, puluhan paramedis, 30 dokter bedah dengan peralatan medis seperti oksigen dan tenda yang memadai,” ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada dan tidak panik.
“Gempa susulan mungkin terasa walau pun kecil, tolong warga tetap waspada karena hal tersebut mungkin masih punya potensi terjadi di jam-jam berikut atau hari-hari berikut,” ujar Kang Emil.
“Kepada warga yang tidak berkepentingan mohon tidak menjadikan lokasi kebencanaan sebagai tontonan. Biarkan para ahli relawan yang ditunjuk untuk bekerja secepat-cepatnya menyelamatkan kemanusiaan,” katanya. (***)