ANAKASIA S Yanti Purba, adalah cermin baru bagi generasi muda, yang mengutamakan adab dari pada ilmu yang dimilikinya.
Sebelum berangkat, Senin 21 Nopember 2022, dari Bandara Kualanamu dengan tujuan Negara Rusia untuk menjalani tugas belajar Jurusan Kedokteran atas beasiswa Rusia Federal Government Scholarship (FGRS), Anakasia membulatkan niatnya, harus lebih dulu pamitan dengan Bunda Satika Simamora (istri Bupati Kabupaten Tapanuli Utara, Nikson Nababan).
Keinginan Anakasia, bukan semata-mata karena Bunda Satika Simamora telah menunjukkan empaty untuk memfasilitasi keberangkatannya.
Tetapi, yang lebih dalam, Anakasia ingin mengungkapkan rasa rindunya, terhadap sosok seorang Bunda, yang melepaskan keberangkatan putrinya.
Kerinduan itu pun, diungkapkan Anakasia dengan merapatkan wajahnya di wajah Bunda Satika Simamora. Dan tangan Bunda Satika Simamora memegang pundak Anakasia.
Itu setelah Anakasia berupaya mencari tahu, keberadaan Bunda Satika Simamora pada Jumat (18 Nopember 2022) berada di Bhineka Café sekembalinya dari kunjungan ke Muara, Tapanuli Utara.
Ekspresi pertemuan tersebut, sungguh mengalir demikian tulus dari Anakasia, dan diterima Bunda Satika Simamora dengan keikhlasan hati.
Sungguh pemandangan yang indah, dan mencerminkan betapa dekat dan menyatunya hati kedua perempuan tersebut.
Perhatikanlah pertanyaan yang disampaikan Bunda Satika Simamora kepada Anakasia Purba (alumni SMA Negeri 1 Tarutung). Itu adalah pertanyaan dari seorang Bunda, yang ingin mengetahui seberapa kuat anaknya membangun mimpi-mimpinya.
“Jika sudah tamat, Anakasia mengambil spesialis apa?”, tanya Bunda Satika Simamora.
Anakasia pun menjawab, “Spesialis Onkologi, Bu.”
Tidak sampai di situ saja, Anakasia pun menjelaskan, bahwa dia ingin membantu para penderita kanker, penyakit yang merenggut jiwa mamanya Boru Manalu, tahun 2014, saat dia duduk di bangku SMP.
Kedua perempuan yang memiliki latar belakang dan usia yang berbeda tersebut, telah mempersatukan cita rasa kemanusiaan melalui adab (etika, dan sopan santun).
Jika benarlah kabar angin, yang menyebutkan bahwa Bunda Satika Simamora akan “bertarung” menjadi perempuan pertama memimpin Kabupaten Tapanuli Utara pada Pilkada 2024, maka besar kemungkinan dua perempuan hebat ini, akan menorehkan sejarah yang luar biasa.
Pertemuan kedua perempuan ini, bukanlah sebuah kebetulan. Kepala Anakasia yang merapat di wajah Bunda Satika Simamora, bukanlah hasil sebuah skenario. Adegan tersebut, adalah karya besar dari apa yang disebut ketulusan dan keikhlasan.
Keyakinan lainnya, adab yang dimiliki Anakasia, tidak akan terhenti pada batasan kepala merapat di wajah Bunda. Kedua perempuan yang memiliki magnet kedekatan antara anak dan Bunda tersebut, akan terus membangun komunikasi.
Kenapa? Karena Bunda Satika Simamora, akan mengikuti tahapan demi tahapan perkembangan Anakasia di Rusia. Sebaliknya, Anakasia pun akan terus membangun silaturahmi, karena baginya Bunda Satika Simamora, adalah sosok Bunda yang mumpuni.
Semoga doa Anakasia dan Bunda Satika Simamora, menjadi doa perubahan bagi Kabupaten Tapanuli Utara yang semakin maju. Semoga juga, akan lahir putra-putri Tapanuli Utara yang mengutamakan adab di atas ilmu yang mereka miliki.
Anakasia dan Bunda Satika Simamora, adalah pesan moral, betapa pentingnya peranan Bunda bagi masa depan anak-anaknya.
Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi Mediaonline Segaris.co
(Terimakasih buat Lae Martua Situmorang untuk tulisan di akun facebook, yang menjadi inspirasi tulisan ini, serta foto yang luar biasa menjadi pemanis tulisan singkat ini. Sukses buat Anakasia Purba untuk mencapai impian di Rusia.)