SATUAN TUGAS (Satgas) Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB) Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Simalungun melaksanakan pengobatan gratis, operasi bibir sumbing dan khitanan massal di Puskesmas Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Rabu (09/11/2022).
Hal yang menarik dari khitanan massal yang diikuti 120 anak tersebut, tiga anak adalah beragama Kristen, yakni Imanuel Sianturi, Geofani Silaban dan Nikolas Manurung.
Wakil Bupati Kabupaten Simalungun, H Zonny Waldi yang meninjau pelaksanaan BKB tersebut menyatakan, “Biasanya khitanan ini hanya diikuti anak-anak muslim saja, tapi saya lihat ada juga anak nasrani yang mengikutinya dengan kesadarannya sendiri. Semoga anak-anak ini setelah di sunat semakin taat beribadah.”
H Zonny Waldi sempat berdialog dengan ketiga anak tersebut, dan ketiganya menyebutkan keinginan untuk khitanan karena kesadaran sendiri dan untuk kebersihan agar sehat.
Baca juga :
Peduli anak-anak usia 7-12 tahun di Pematang Siantar, HAL INI YANG DILAKUKAN Boy Warongan
Baca juga :
PAN Siantar gelar TOT persiapan Pemilu 2024, target 9 kursi dan Boy Warongan untuk DPRD Sumut
Takut menjadi penyebab kanker
Sementara itu, Robert Sianturi yang mendampingi anaknya Imanuel Sianturi punya cerita tersendiri.
“Saya sudah periksakan kelamin anak saya ke dokter, karena ujung kulit penutup kemaluannya tidak dapat ditarik dengan posisi membuka, dianjurkan agar disunat. Menurut dokter, jika tidak segera dilaksanakan, bisa timbul penyakit. Disebut kanker,” kata Robert Sianturi kepada segaris.co usai berdialog dengan H Zonny Waldi, Rabu (09/11/2022).
Robert Sianturi mengungkapkan, rencananya sunat sesuai anjura dokter, sudah diagendakannya pada Desember mendatang.
“Saya dapat informasi ada sunat massal di Puskesmas Serbelawan, dan gratis. Saya daftarkan saja anak saya sesuai dengan persyaratan yang harus dilengkapi, yakni kartu keluarga. Saya tinggal di Serbelawan,” kata Robert Sianturi yang juga mengalami kisah sama dengan anaknya.
“Saya juga mengalami kondisi sama, dan sudah SMA baru sunat. Ini, Imanuel sudah memasuki usia 10 tahun,” kata Robert Sianturi.
Baca juga :
TENTANG proyek Rp2,7 triliun, INI KATA WASKITA KARYA
Imanuel Sianturi dengan tenang menyebutkan, bahwa dirinya tidak merasa canggung ketika ngumpul bersama teman-teman yang muslim, dan tidak merasa takut.
“Biar bersih dan sehat. Ini kemauan saya untuk ikut sunat,” kata Imanuel Sianturi yang mendapatkan acungan jempol dari H Zonny Waldi.
Sementara itu, Geofani Silaban dan Nikolas Manurung yang ditemani ibu mereka masing-masing, juga menyebutkan bahwa keinginan untuk sunat datang dari diri sendiri.
“Sunat untuk Kesehatan, dan karena kemauan sendiri,” kata Nikolas Manurung. (Ingot Simangunsong/***)