MASYARAKAT Desa Amborgang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, sangat antusias mengikuti pelatihan cara mengolah pupuk organik.
Apalagi para pemuda desa tersebut, beramai-ramai datang, dan ikut serta mempraktekkan bagaimana cara pengolahan pupuk organik tersebut.
Kepala Desa Amborgang, Jekson Sitorus mengatakan, “Ini kita lakukan cara pembuatan pupuk organik, untuk meringankan biaya para petani, salah satuh contoh untuk pupuk sayur-sayuran. Kalau para petani membeli pupuk organik dari pasaran lumayan harganya, dengan adanya organik bikinan sendiri, sudah sangat terbantu biaya para petani tersebut.”
Baca juga :
Osde Simarmata: “Tingkatkan kualitas pendidikan, kejar target siswa mampu Calistung”
Jekson Sitorus pun memotivasi masyarakatnya yang tergabung dari PKK dan Pemuda Karang Taruna.
Lilistina br Panjaitan, ibu yang tergabung dalam kegiatan PKK, menyebutkan pembuatan pupuk organik tersebut, jelas sangat membantu.
“Kami para petani, sangat terbantu, apalagi sama-sama kita ketahui sendirilah pupuk harganya mahal,” kata Lilistina br Panjaitan.
Baca juga :
Di SD Negeri 091594 Dolok Ilir, Rosmawati Tambunan: “Dibimbing Korwil, kemampuan Calistung siswa sudah 80 persen”
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDPPA), Henry Silalahi mengatakan, dengan diadakanya kegiatan pembuatan pupuk organik yang biayanya bersumber dari dana desa, dan hasil relokasi dana penanggulangan Covid-19 dan BLT, dapat bermanfaat untuk penanggulangan ekonomi masyarakat dalam bidang ketahanan pangan sesuai dengan peraturan PMK No 128/PMK.07/2022, dalam pengadaan pupuk dan pestisida.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Amborgang, dapat memenuhi kebutuhan bidang pertanian, apalagi dengan dibagikannya bibit jagung di lokasi lahan masyaarakat tersebut, seluas kurang lebih 34 Ha, dengan rincian, 173 KK penerima bibit jagung dan pestisida, serta pupuk urea. (Paber Simanjuntak/***)