Catatan | Ingot Simangunsong
MENJAGA harmonisasi diplomasi Merdeka (Pemerintah Kota) – Adam Malik (DPRD) Kota Pematang Siantar, pasca Rapat Dengar Pendapat (RDP) jilid I pada 5 September 2022 dan RDP jilid II pada 19 September 2022.
RDP jilid I, Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani, meluangkan waktu untuk hadir dan mengikuti proses RDP hingga sampai akhir.
RDP jili II, Hj Susanti Dewayani, sejak pagi hingga sore dengan tiga kali skorsing, tidak memberi kabar apa pun terkait ketidak-hadirannya. Sehingga, para anggota DPRD yang jumlahnya 20 orang, dipimpin ketua Timbul Marganda Lingga dan wakil ketua Mangatas Silalahi, menyampaikan kesepakatan untuk menggunakan hak interpelasi.
Tidak dapat dipungkiri, situasi membuat terjadinya “letupan-letupan” pernyataan yang menggambarkan tidak dihargainya para anggota dewan dan mereka bukanlah “odong-odong”.
Harmonisasi diplomasi Merdeka – Adam Malik, dari konteks RDP jili I dan RDP jilid II, perlu terbangun dan dibangun sebaik mungkin, karena kelanjutan pembangunan Kota Pematang Siantar yang sehat, sejahtera dan berkualitas, sangat tergantung pada tingkat kecakapan diplomasi Merdeka – Adam Malik.
Baca juga :
PT SSL dan PT RSL rampas tanah KTTJM, Pemerintah harus bertanggung jawab
TENTU, harmonisasi diplomasi yang dimaksud adalah, yang tujuannya benar-benar untuk kepentingan masyarakat Kota Pematang Siantar, bukan untuk kepentingan orang tertentu, kelompok tertentu atau partai politik tertentu.
Jikalau pun dalam perjalanan harmonisasi diplomasi, juga tak terelakkan adanya kebijakan-kebijakan tertentu, sejauh itu tidak melanggar ketentuan dan peraturan (regulasi) yang ada, dan masih berada di wilayah kepentingan masyarakat, ya dipersilahkan saja untuk mengurun-rembuknya.
Harmonisasi diplomasi Merdeka – Adam Malik, tidaklah sebatas pada kemampuan atau kepiawaian dalam menegakkan aturan atau peraturan yang ada di dalam laci meja kerja masing-masing.
Harmonisasi diplomasi Merdeka – Adam Malik, adalah batasan yang tidak terhingga dan tidak berbatas nilainya, ketika aturan atau peraturan yang ada di laci meja kerja masing-masing, dapat atau sanggup disinkronisasikan untuk kemaslahatan orang banyak atau masyarakat Kota Pematang Siantar.
Baca juga :
Selesai racuni 2 anaknya, si Ibu pun bunuh diri
Diplomasi harmonisasi tidak mengenal suara keras menggelegar, apalagi penyampaian pendapat yang liar rada menyinggung cita rasa naluri. Diplomasi harmonisasi yang diperlukan, adalah kesepemahaman yang dapat dijaga dan terjaga kesinambungannya.
Masyarakat Kota Pematang Siantar, sangat berharap banyak atas terjalinnya diplomasi harmonisasi Merdeka – Adam Malik, agar pembangungan Kota Pematang Siantar yang sehat, sejahtera dan berkualitas dapat dinikmati dalam damai sejahtera.
Bersatu kita teguh, bercerai berai kita runtuh. Salam diplomasi harmonisasi Merdeka – Adam Malik.
Penulis, Pimpinan Redaksi mediaonline segaris.co